Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan waktu sebulan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, PT Pertamina (Persero), dan Total E&P Indonesie untuk menyelesaikan teknis kerja sama pengelolaan Blok Mahakam.
Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan Total memahami rencana Indonesia untuk menjadikan Pertamina sebagai operator Blok Mahakam.
Perusahaan asal Prancis itu pun siap bekerja sama dengan perseroan sebagai national oil company (NOC). “Masalah pembagian saham, akan kami diskusikan lebih jauh, dan Presiden Jokowi memberikan waktu sebulan dari sekarang sudah harus ada kesepakatan,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Sudirman menuturkan kesepakatan tersebut nantinya harus saling menguntungkan, dan memberi kesempatan kepada Total untuk tetap ada di Blok Mahakam, meskipun nantinya digantikan oleh Pertamina. Menurutnya,
Total juga bersedia untuk melakukan alih teknologi secara gradual kepada Pertamina hingga menjadi operator secara penuh di blok tersebut. Hal tersebut akan memudahkan pemerintah dalam melakukan negosiasi terkait pengelolaan blok tersebut. “
Top leader perusahaan sudah mengonfirmasi siap untuk bekerjasama. Ini akan memudahkan kami dalam melakukan negosiasi lebih lanjut,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Sudirman juga menargetkan akan ada keputusan yang saling menguntungkan terkait pengelolaan Blok Mahakam, dalam dua hingga tiga pekan mendatang.