Bisnis.com, TANGERANG—PT Angkasa Pura II memproyeksikan setidaknya enam bandara yang sekarang merugi dapat mulai profitable selepas lima tahun periode beroperasi.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan rerata enam bandara di luar Pulau Jawa yang kini merugi beroperasi kurang dari 5 tahun.
“Investasi di awal merugi dulu itu hal biasa. Lumrah saja kalau [selama periode] investasi awal di suatu bandara rugi, mereka harus tanggung penyusutan,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (15/6/2015).
Dengan kata lain penanaman modal yang dilakukan AP II memang belum tuntas. Adapun bandar udara yang dimaksud a.l. Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), dan Silangit (Tapanuhi Utara).
Budi menjelaskan penumpang menuju bandara-bandara tersebut relatif belum banyak, tetapi tak disebutkan spesifik jumlahnya. Oleh karena itu dalam masa pengembangannya tentu ada ketimpangan antara pendapatan dan pengeluaran.
“Kami sebagai BUMN, agen pembangunan, tidak melihat pembangunan bandara itu semata untung dan rugi,” ujarnya.
Total bandara yang kini dioperasikan AP II ada 13. Adapun tujuh bandar udara lain, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdana Kusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Supadio (Pontianak), Kualanamu (Medan), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dan Husein Sastra Negara (Bandung).