Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAPMMI Klaim Stok Gula Industri Menipis

Stok bahan baku gula rafinasi yang dimiliki para produsen mamin dalam negeri saat ini sudah mulai menipis, terutama dengan produksi yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran.
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA -- Stok bahan baku gula rafinasi yang dimiliki para produsen mamin dalam negeri saat ini sudah mulai menipis, terutama dengan produksi yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran.

Dengan kondisi tersebut, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan akan segera mengusulkan ke Kementerian Perindustrian untuk memberikan rekomendasi ijin impor untuk industri, kendati masih belum menyebutkan angka yang diinginkan oleh para pelaku usaha.

“Kalau bisa Juli sudah keluar stoknya, karena kami khawatir, setelah lebaran akan kosong stok gulanya," kata Adhi

Selain akan mengajukan permintaan impor, Adhi juga berharap dinas perdagangan dan dinas perindustrian di daerah mampu memfasilitasi industri makanan dan minuman skala UMKM di daerah yang juga membutuhkan gula rafinasi sebagai bahan baku produknya.

Walaupun, UMKM mamin sudah diperbolehkan mendapatkan gula rafinasi, mereka harus terdaftar dan berkelompok. Sayangnya, di sejumlah daerah memang belum ada kelompok-kelompok tersebut, sehingga akses gula rafinasi tetap sulit didapatkan.

Berdasarkan hasil audit kebutuhan GKR terhadap industri makanan dan minuman yang dilakukan oleh Sucofindo, kebutuhan impor raw sugar pada 2015 mencapai 2,8 juta ton. Sampai dengan triwulan II telah dikeluarkan persetuan impor sebesar 1,62 juta ton.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyebutkan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi secara berkala atas kinerja impor, kinerja produksi, dan pendistribusian gula rafinasi oleh industri rafinasi dengan memeriksa kontrak penjualan dengan industri makanan dan minuman, memeriksa salinan delvery order atas setiap distribusi dna melakukan pemeriksaan stok raw sugar dan gula kristal rafinasi di gudang.

Adapun, pihaknya menyebutkan, renana untuk triwulan III (Juli – September) diterbitkan sisa dari jumlah rekomendasi yang diterbitkan Kementerian Perindustrian yaitu sebesra 630.430 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Avisena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper