Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UTANG Yunani: Tsipras Ajukan Tawaran Baru, Harapan Baru Muncul

PM Yunani Alexis Tsipras mengajukan tawaran baru paket reformasi kepada kreditor asing sebagai isyarat adanya konsesi untuk menerobos kebuntuan perundingan yang telah membuat negara itu diambang bangrkrut.
PM Yunani Alexis Tsipras ajukan proposal baru terkait penyelesaian utang/Reuters
PM Yunani Alexis Tsipras ajukan proposal baru terkait penyelesaian utang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengajukan tawaran baru paket reformasi kepada kreditor asing sebagai isyarat adanya konsesi untuk menerobos kebuntuan perundingan yang telah membuat negara itu diambang bangrkrut.

Setelah beberapa bulan mengalami krisis yang membuat para deposan bingung untuk menarik dana miliaran euro dari perbankan Yunani, pemerintah negara itu kemarin mulai menunjukkan perubahan. Tsipras mulai berkenginan memberi konsesi yang akan mencairkan kebekuan perundingan guna menghindari kondisi gagal bayar.

Presiden Prancis Francois Hollande, dalam kunjungannya ke Milan, memastikan Yunani telah mengajukan proposal baru tersebut. Namun demikian sejumlah diplomat Eropa mengatakan tidak ada proposal tertulis resmi yang mereka terima.

Belum jelas sejauh mana proposal itu mengakomodir tuntutan kreditor atas pengurangan belanja tambahan dan penaikan pajak. Namun setidaknya tawaran itu menawarkan harapan pada menit-menit terakhir perundingan meski para investor masih khawatir karena Athena sudah kehabisan dana.

Sehari sebelum pertemuan darurat termasuk pertemuan tingkat tinggi zona euro di Brussels, Tsipras  terlibat pertemuan kabinet yang melelahkan membahs tawarannya kepada pemimpian Jerman, Prancis dan Komisi Eropa.

"Perdana menteri menyerahkan proposal tiga pimpinan untuk satu kesepakatan saling menguntungkan yang akan memberi solusi yang jelas dan tidak menunda penyelesaian masalah," menurut sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri Yunani sebagaimana dikutip Reuters, Senin (22/6/20150.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper