Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang momentum hari-hari besar, biasanya pelaku usaha akan ramai-ramai memproduksi parcel. Nah, agar parcel dapat tampil beda dan diminati, ada beberapa strategi, salah satunya dengan mengganti wadah parcel.
Daripada terus menerus memakai wadah berupa rotan, tak ada salahnya mencoba menggantinya dengan wadah dari kayu, boks daur ulang atau kulit. Strategi ini terbukti jitu saat dilakukan oleh Tiffany Mayliana, yang memproduksi parcel dengan merek PFc Shop.
Usaha PFc Shop dimulainya sejak 2010 lalu dengan fokus bisnis menjadi penyedia special event hampers seperti untuk momen Lebaran, Natal, Imlek, Valentine hingga acara ulang tahun ataupun acara satu bulanan bayi.
Isi parcel yang dia tawarkan sebenarnya mirip dengan pelaku usaha lain, yakni aneka jenis kue kering. Mengingat persaingan di bidang bisnis parcel sudah terbilang cukup ketat, dia pun serius menggarap desain parcel serta kualitas isi parcelnya agar mampu merebut perhatian pelanggan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, perempuan 23 tahun ini juga memakai wadah rotan. Namun, rotan tersebut juga dia desain sendiri agar bentuknya tidak pasaran. Misalnya rotan berbentuk jeruk untuk momen Imlek dan rotan bentuk snow man untuk momen Natal.
“Rotan yang kami gunakan biasanya kreasi sendiri. Kami tidak pernah mau menggunakan wadah rotan yang berbentuk biasa dengan hanya ditambah kartu atau pita,” ujarnya.
Bentuk kemasan yang unik, kata dia, menjadi salah satu nilai jual yang membuat produknya digemari konsumen. Karena itu Tiffany rajin berinovasi pada kemasan mulai dari soal bahan, bentuk, warna hingga ukurannya.
Pada momen Lebaran tahun ini, dia pun mulai memakai bahan-bahan lain di luar wadah rotan. Ada beberapa pilihan wadah antara lain kaleng tipis yang dibungkus pakai kain tile dan diberi pita cantik.
Selain itu ada juga kemasan box dari bahan daur ulang yang dipastikan tidak mudah rusak. Kemudian untuk paket yang lebih ekslusif, dia membuat kemasan berupa leather case dengan warna keemasan.
“Biasanya kami memang pakai rotan, tetapi rasanya sudah mulai bosan jadi kami mau kasih something new untuk customer. Setelah tampil beda begini, animo customer-nya malah menjadi lebih besar,” kata dia.
Di luar itu, dia juga masih memberikan fleksibiltas kepada pelanggannya yang ingin customized design. Penyesuaian yang dapat dilakukan mulai dari penambahan logo, nama perusahaan ataupun warna khas perusahaan.
Tawaran ini tentunya disukai konsumen, terutama kalangan korporasi karena mereka pasti meminta design tambahan tersebut sebagai salah satu media promosi.
“Kalau kalangan konsumen yang tidak request desain khusus, mereka bilang suka sama taste kuenya yang homemade dengan menggunakan resep keluarga yang turun temurun serta pakai bahan berkualitas,” kata dia.
Beberapa pilihan kue kering yang dia sediakan antara lain choco oatmeal cookies, almod butter cookies, sagu keju, putri salju, chocohip cookies, kastengel serta kacang Thailand. Adapun produk best seller untuk Lebaran yakni putri salju, sagu keju, chocochip cookies, dan choco oatmeal cookies.
Kue kering itu dikemas dalam jar atau stoples kaca yang tersedia dalam dua ukuran yakni yang kecil dengan bobot sekitar 250 gram, serta canister big jar yang berbobot 750 gram.
Tiap parcel yang ditawarkan berbeda harganya, tergantung kemasan dan isiannya. Sesuai katalog produk, ada 10 variasi harga paket parcel PFc Shop, mulai dari Rp90.000 hingga Rp300.000.
Pelanggan dapat memilih isi parcel yang diinginkan, apakah ingin cookies in jar kecil atau yang besar. Bisa juga memesan isi tambahan lainnya seperti mug.
“Jika pelanggan ingin exclusive customized package di luar paket juga tetap dilayani, kami akan sesuaikan dengan budget yang diinginkan untuk tiap hampers,” kata dia.
Dia tidak membatasi jumlah minimum pembelian. Klien yang ingin membeli satuan juga diladeni. Bahkan dia juga menjual cookiesnya bagi pelanggan yang hanya ingin membeli per unit. Harga cookies in jar ukuran kecil dibanderol Rp50.000.
“Untuk corporate ada harga khusus tergantung jumlah pesanan, kami bisa berikan diskon sampai 50% untuk pesanan di atas 1.000,” tuturnya.
Parcel yang dikemas Tiffany kini semakin diburu pelanggan. Dengan memanfaatkan media sosial, PFc Shop kini dikenal dan digemari oleh konsumen di berbagai daerah. Dia pernah meladeni permintaan dari berbagai tempat di Jawa, hingga dari daerah di Sulawesi dan Papua.
Sebanyak 50% kliennya adalah kalangan korporasi swasta yang bergerak di bidang kosmetik, busana muslim, sepatu, catering, aksesoris, perbankan, dan perhotelan. Sisanya adalah kalangan perorangan yang umumnya berasal dari segmen ekonomi menengah ke atas.
Mereka memesan PFc Shop lewat akun Instagram @Tiffanypfc , akun Facebook @PfcShoponline, Line, Whatsapp, serta dari promosi mulut ke mulut yang diklaimnya paling efektif.
Rata-rata dalam setiap event, dia mampu menjual 500-1.000 parcel serta 3.000-5.000 jar cookies. Dari penjualan itu dia mengantongi omzet Rp100 juta hingga Rp500 juta dengan potensi keuntungan Rp50 juta - Rp100 juta.
“Animo masyarakat umumnya paling tinggi saat momen Lebaran. Kayak kali ini, parcel yang kami siapkan sudah hampir habis dan sudah mesti order box, thin can, serta leather case lagi,” paparnya.