Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Menolak Ikut Bergabung dengan Program Bailout Terbaru Yunani

Dana Moneter Internasional (IMF), Kamis (30/7/2015), mengatakan tidak akan bergabung dengan program dana talangan (bailout) baru untuk Yunani sampai persyaratan untuk keberlanjutan utang, termasuk penghapusan utang dan reformasi ekonomi, jelas meyakinkan.
Demonstran membawa bendera Yunani terkait dengan memburuknya ekonomi negara tersebut./nepszava.com
Demonstran membawa bendera Yunani terkait dengan memburuknya ekonomi negara tersebut./nepszava.com

Bisnis.com, JAKARTA--Dana Moneter Internasional (IMF), Kamis (30/7/2015), mengatakan tidak akan bergabung dengan program dana talangan (bailout) baru untuk Yunani sampai persyaratan untuk keberlanjutan utang, termasuk penghapusan utang dan reformasi ekonomi, jelas meyakinkan.

"Dalam rangka untuk memastikan bahwa keberlanjutan jangka menengah, ada kebutuhan untuk keputusan yang sulit di kedua sisi ... keputusan sulit di Yunani tentang reformasi, dan keputusan sulit di antara mitra Eropa Yunani tentang penghapusan utang," kata seorang pejabat senior IMF.

Berbicara kepada wartawan, pejabat itu mengatakan IMF hanya dapat mendukung program penyelamatan keuangan 'yang komprehensif'.

"Kita tidak harus berada di bawah ilusi bahwa satu sisi dapat memperbaiki masalah. Yang jelas bahwa hal itu akan membutuhkan beberapa waktu sebelum kedua belah pihak siap untuk mengambil keputusan ini," tambahnya sebagaimana dikutip AFP oleh Antara.

Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, menegaskan sikap IMF setelah Financial Times melaporkan tentang pertemuan dewan eksekutif Dana yang berlangsung Rabu.

Dalam pertemuan tersebut, menurut laporan FT, staf IMF menekankan bahwa Athena membutuhkan lebih banyak kemajuan reformasi, dan negara-negara kreditor Uni Eropa memerlukan komitmen yang lebih jelas tentang penghapusan utang, sebelum IMF bisa bergabung dalam program dana talangan baru yang diusulkan 86 miliar euro (93,8 miliar dolar AS) untuk negara itu.

Pejabat senior mengatakan Kamis bahwa ia sudah paham bahwa rencana rinci untuk penghapusan utang tidak akan terjadi dalam beberapa bulan selama tahap pertama pengembangan rencana baru.

"Mereka ingin melihat pelaksanaan kebijakan sebelum mereka bersedia untuk membahas penghapusan utang dalam rincian yang diperlukan. "Semua orang memahami bahwa IMF hanya dapat mulai pada waktu ketika keputusan ini diambil dari kedua belah pihak," katanya, menambahkan bahwa "tidak ada sesuatu yang baru telah kami putuskan."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newsroom
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper