Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Tembaga & Emas Freeport Anjlok Sepanjang Semester I/2025

Produksi serta penjualan tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (PTFI) anjlok sepanjang semester I/2025.
Kawasan eks tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua./Bisnis-M. Nurhadi Pratomo
Kawasan eks tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua./Bisnis-M. Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA — Produksi tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (PTFI) anjlok sepanjang semester I/2025. Penurunan produksi ini juga diikuti oleh turunnya penjualan.

Berdasarkan laporan kinerja Freeport-McMoRan Inc (FCX) kuartal II/2025, PTFI memproduksi tembaga 655 juta pound pada Januari-Juni 2025. Angka tersebut turun 29,72% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 932 juta pound.

Dari sisi penjualan tembaga sepanjang semester pertama tahun ini, tercatat mencapai 733 juta pound atau turun 11,68% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 830 juta pound.

Sementara itu, dari sisi rata-rata harga tembaga terealisasi yakni mencapai US$4,35 per pound atau lebih tinggi dibandingkan tahun lalu US$4,23 per pound.

Lebih lanjut, produksi emas dari PTFI mencapai 595.000 ounce pada semester I/2025 atau anjlok 39,41% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 982.000 ounce. Penjualan juga turun 30,11% dari sebelumnya 920.000 ounce pada semester I/2024 menjadi 643.000 ounce tahun ini.

Secara kuartalan, pada kuartal II/2025, PTFI memproduksi 359 juta pound tembaga dan 311.000 ounce emas. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 441 juta pound tembaga dan 437.000 ounce emas.

Penurunan ini disebabkan oleh kadar bijih (ore grade) yang lebih rendah dan laju operasional yang menurun. Selama kuartal ini, PTFI tengah melakukan pemeliharaan terjadwal pada salah satu sirkuit penggilingan (mill), yang diperkirakan selesai pada kuartal III/2025.

Meski produksi menurun, volume penjualan tembaga dan emas justru naik. Pada kuartal II/2025, PTFI menjual 443 juta pound tembaga dan 518.000 ounce emas, lebih tinggi dibandingkan kuartal II/2024 yang hanya 337 juta pound tembaga dan 356.000 ounce emas. Kenaikan ini disebabkan oleh waktu pengiriman yang lebih menguntungkan.

Freeport pun mengoreksi target volume penjualan konsolidasi PTFI pada 2025 yang diperkirakan mencapai sekitar 1,54 miliar pound tembaga dan 1,3 juta ounce emas. Lebih rendah dibandingkan target sebelumnya sebesar 1,6 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounce emas.

Turunnya produksi di PTFI juga memengaruhi kinerja produksi induknya yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Freeport-McMoRan Inc (FCX), secara keseluruhan.

FCX mencatat kinerja produksi tembaga mengalami penurunan secara tahunan menjadi 1,83 miliar pound pada semester I/2025 dari periode yang sama tahun lalu 2,12 miliar pound. 

Secara kuartalan, pada kuartal II/2025 produksi tembaga Freeport juga mengalami penurunan menjadi 963 juta pound atau turun dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,03 miliar pound. 

“Terutama mencerminkan tingkat bijih yang lebih rendah dan tingkat operasi di Indonesia dan Amerika Selatan, sebagian diimbangi oleh tingkat penggilingan yang lebih tinggi dan tingkat bijih di AS,” tulis manajemen dalam laporan terbaru Freeport, dikutip Kamis (24/7/2025). 

Di sisi lain, produksi emas FCX kuartal II/2025 sebesar 317.000 ounce lebih rendah dari produksi kuartal II/2024 sebesar 443.000 ounce, terutama mencerminkan tingkat bijih yang lebih rendah dan tingkat operasi di Indonesia.

Sepanjang Januari-Juni 2025, produksi emas tercatat 604.000 ounce atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 992.000 ounce.

Penjualan emas FCX kuartal kedua tahun ini sebesar 522.000 ounce berada di atas pedoman April 2025 sebesar 500.000 ounce dan lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 361.000 ounce. 

Presiden dan Chief Executive Officer Kathleen Quirk mengatakan, pihaknya terus berkomitmen memproduksi dan mengembangkan usaha dengan aman, efisien dan bertanggung jawab. 

Freeport juga disebut akan meningkatkan efisiensi dan memanfaatkan teknologi baru untuk mendorong kinerja yang lebih baik dan pertumbuhan produksi lebih cepat dengan intensitas modal yang lebih rendah. 

Kinerja produksi kuartal selanjutnya diproyeksi akan terus bertambah dengan dimulainya pabrik peleburan tembaga skala besar baru di Indonesia. 

“Kami memiliki posisi yang baik untuk masa depan, baik secara domestik, sebagai juara tembaga Amerika, dan internasional, dengan produksi skala besar dari tembaga, emas dan molibdenum, tim yang sangat berkualitas dan berpengalaman, portofolio organik yang menarik peluang pertumbuhan dan neraca yang kuat dan posisi keuangan,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro