Bisnis.com, TANGERANG — Kinerja perekonomian Banten selama triwulan kedua tahun ini bertumbuh 5,34% secara kumulatif.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan lapangan usaha dengan tingkat pertumbuhan tertinggi adalah adiministrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 15,32%.
Selain itu ada dua lapangan usaha lain yang berkontribusi, yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 10,83%; serta jasa pendidikan sekitar 9,44%.
“Secara nasional Banten hanya menyumbang 7,11% terhadap struktur perekonomian selama triwulan kedua,” ucap Suhaimi, Kamis (6/8/2015).
Perekonomian Banten selama April – Juni 2015 diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku meencapai Rp119,64 triliun. Selain itu juga didasarkan kepada PDRB harga konstan 2010 senilai Rp91,55 triliun.
Mengkomparasikan PDRB terhadap triwulan kedua tahun lalu didapati pertumbuhan ekonomi Banten selama April – Juni tahun initumbuh 5,26%. Sementara dibandingkan dengan triwulan pertama tahun ini tumbuh 2,20%.
Menilik PDRB dari sisi pengeluran diketahui pertumbuhan tertinggi ada pada komponen konsumsi rumah tangga 4,94%, PMTB 4,90%, dan konsumsi pemerintah 1,50%. Sementara komponen ekspor luar negeri turun 5,46%, impor luar negeri susut 4,78%, serta perubahan inventori turun sampai 85,34%.
Struktur PDRB Banten berdasarkan pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan II/2015 didominiasi pengeluaran konsumsi rumah tangga mencakup 51,09%. Komponen lain adalah pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 28,15%.
Suhaimi menjelaskan sumber pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua secara year on year mayoritas berasal dari pertumbuhan pengeluaran komponen konsumsi rumah tangga 2,65%. Selain ini ada pula net ekspor antar daerah 1,73% dan komponen PMTB 1,41%.
“Adapun impor luar negeri termasuk komponen yang mengurangi pertumbuhan, minusnya sebesar 3,49%,” tutur Suhaimi.