Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Devaluasi Yuan, Ini Dampak Bagi Indonesia Menurut Mantan Menkeu Era SBY

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengingatkan kepada pemerintah bahwa ekspor Indonesia kian terancam dengan langkah Bank Sentral China (People Bank of China) melakukan devaluasi yuan hampir 2%.
Chatib Basri/Bisnis
Chatib Basri/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengingatkan kepada pemerintah bahwa ekspor Indonesia kian terancam dengan langkah Bank Sentral China (People Bank of China) melakukan devaluasi yuan hampir 2%.

Menurutnya, devaluasi yuan akan membuat ekspor China menjadi kompetitif. Namun, sambungnya, hal itu akan menyulitkan Zone Euro karena ekspor mereka menjadi tidak kompetitif, sehingga pemulihan Zona Euro semakin terganggu. 

Di sisi lain, ungkapnya, kebijakan itu bisa membuat the Fed menunda kenaikan bunganya. Kombinasi ini, lanjutnya, akan membuat ketidakpastian di pasar semakin berkepanjangan.

"Devaluasi yuan juga akan memukul ekspor Asia di pasar dunia. Artinya, ekspor Indonesia ke pasar dunia bisa menjadi semakin sulit karena harga barang China menjadi lebih murah," tulisnya pada akun Twitter @ChatibBasri seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (11/8/2015).

Penguatan ekonomi China dapat memicu kenaikan ekspor Indonesia ke China. Namun, ungkap Chatib, dengan devaluasi yuan, dampaknya belum jelas karena impor China akan berkurang.

Untuk mempertahankan daya saing, tuturnya, bisa jadi negara lain melakukan competitive devaluation. Apabila hal ini terjadi, sambungnya, akan ada resiko currency war.

"Kalau itu terjadi maka bisa dibayangkan nilai tukar akan terus melemah dan ketidakpastian pasar terjadi. Karena itu kita harus antisipasi. Dalam situasi global yang tidak pasti ini, sumber pertumbuhan harus bertumpu pada pasar domestik. Karena itu 'keep buying strategy' jadi penting," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper