Bisnis.com, JAKARTA-- PT HK Realtindo, anak usaha PT Hutama Karya (Persero) Tbk. meluncurkan tujuh proyek apartemen baru di beberapa wilayah, termasuk di Kemayoran Jakarta, dengan harga mulai Rp210 juta per unit.
Hendy Pagar Alam, Direktur Komersial HK Realtindo, mengatakan tujuh proyek baru itu dirilis pada paruh kedua tahun ini. Proyek tersebut diluncurkan berbarengan dengan event Indonesia Property Expo yang berlangsung selama sepekan penuh dimulai 15 Agustus 2015 di Jakarta Convention Centre (JCC).
“Pada event ini kami akan meluncurkan 6 proyek baru dengan menawarkan Nomor Urut Pemesanan (NUP), dan mulai melakukan menjual untuk 1 proyek baru,” ujarnya, Sabtu (15/8/2015).
Dia menuturkan, proyek baru yang akan mulai dijual dalam event tersebut adalah H Residence Kemayoran Tower Sapphire. Tower Sapphire adalah bagian integral dari H Residence Kemayoran, di mana sebelumnya ada Amethyst Tower yang terlebih dahulu sudah dipasarkan.
Hendy memaparkan, Tower Sapphire di H Residence Kemayoran ini akan dijual mulai harga Rp600 juta. “Kami yakin pasar akan menyerap produk ini karena harga yang kami tawarkan relatif lebih murah dibandingkan properti-properti sekitar yang ada di daerah Kemayoran,” kata Hendy.
Sementara itu, enam proyek baru yang di-presale pada event Indonesia Property Expo di JCC, memiliki tipe hunian vertikal atau high residensial.
Masing-masing apartemen itu antara lain H Residence Cisadane di Cengkareng yang akan ditawarkan mulai harga Rp250 juta, H Residence Senturan di Yogyakarta dengan harga mulai Rp400 juta, H Residence Setia Budi di Semarang di harga mulai Rp300 juta, The Prime Residence di Bekasi yang harganya dibanderol mulai Rp210 juta.
Peluang Pasar
Tidak hanya itu, terdapat proyek rumah tapak yang dibangun HK Realtindo bernama Home at Palagan di Yogyakarta yang ditawarkan mulai Rp800 juta. Kemudian, klaster ruko yang dinamakan Ring Road Bizpoint yang juga terletak di Yogyakarta, mulai dipasarkan secara terbatas di harga Rp800 juta.
Direktur Utama HK Realtindo M. Fauzan menambahkan, meski sektor properti sedang dipandang lesu, masih terdapat pasar yang berpeluang baik seperti pasar untuk first buyer, ditambah proyek HKR yang baru ini didominasi oleh proyek-proyek di luar DKI Jakarta.
“Kami meyakini bahwa opportunity itu tetap ada. Peluang ini kami gali terutama di daerah alternatif seperti Cengkareng, Bekasi, serta dari luar DKI Jakarta yaitu Jogjakarta dan Semarang. Bisnis properti itu kan sangat lokal, tergantung daerah, spek produk, serta segmen pasar yang dibidik,” tuturnya.
Dirinya tetap yakin terhadap proyek-proyek baru yang diluncurkan karena properti masih menjadi instrumen investasi yang paling menguntungkan. Menurutnya, akan selalu ada mereka yang membutuhkan hunian sebagai first buyer atau pun sebagai penyewa.
Ditambah lagi, sambungnya, pemerintah masih yakin akan pertumbuhan ekonomi di akhir tahun sebesar 5% karena pencairan anggaran belanja pemerintah yang akan dilakukan di semester dua ini.
"Prinsipnya kan, selama pembangunan infrastruktur dipercepat, sektor properti akan bangkit lebih cepat,” kata Fauzan.
