Bisnis.com, TANGERANG - Meskipun ramalan terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi triwulan II/2015 meleset, Bank Indonesia tetap yakin proyeksi untuk triwulan III tepat.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan menyebutkan perekonomian selama Juli – September tahun ini tumbuh di antara 5,11% - 5,61% (yoy) dengan bias ke bawah.
“Jadi kami lebih condong realisasinya di kisaran 5,11%,” ucapnya dalam paparan Kinerja Ekonomi dan Keuangan Regional Banten, di Tangerang Selatan, Rabu (27/8/2015).
Untuk triwulan kedua BI juga melansir proyeksinya, yakni 5,52% - 6,01% dengan bias ke bawah. Tapi perkiraan ini tidak tepat karena realisasi pertumbuhan ekonomi lebih lambat hanya 5,26%.
Aspek yang mendasari proyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan III dari sisi permintaan terdorong menguatnya konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Investasi diyakini semakin banyak seiring realisasi proyek infrastruktur pemerintahan.
Adapun pendorong dari sisi penawaran ialah peningkatan kinerja sektor perdagangan dan penyediaan akomodasi. Selain ini, penyediaan makan dan minunan sejalan dengan meningkatnya konsumsi pada Idulfitri dan Iduladha turut berpengaruh.
“Tapi perlu diwaspadai juga faktor yang bisa hambat pertumbuhan seperti investasi pemerintah yang realisasinya tidak optimal dan pastinya ekonomi global yang belum stabil,” tutur Budiharto.
Sementara untuk inflasi, BI Banten memprediksi bakal bertengger di kisaran 8,9% - 9,4% (yoy). Adapun realisasi pada triwulan II adalah 8,91% atau meleset dari perkiraan 8,05% - 8,55%.
“Untuk inflasi kami memang lebih konsentrasi kepada kumulatif tahunan. Sampai akhir tahun kami optimistis tidak lebih dari 5% plus minus satu,” ujar Budi.
Prediksi untuk Juli – September 2015 terpengaruh adanya risiko penaikan di semua komponen inflasi. Penyebabnya tidak hanya kebijakan pemerintah tetapi juga keterbatasan persediaan pangan maupun meningkatnya permintaan jelang Idul Fitri dan Idul Adha.