Bisnis.com, MEDAN - Monsanto akan terus berinvestasi di Indonesia di meski harga komoditas pangan global masih mengalami tekanan seiring penurunan harga minyak mentah.
CEO Monsanto Indonesia, Mauricio Amore mengatakan tingginya kebutuhan pangan dan kurangnya minat generasi muda untuk bekerja di bidang pertanian membuat harga pangan mahal.
Dengan demikian bahan pangan seperti jagung yang juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak tetap menjadi komoditas yang prospektif. Apalagi Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar di dunia dengan penduduk lebih dari 200 juta.
“Kami akan terus berinvestasi dari tahun ke tahun di Indonesia,” ujarnya.
Namun perusahaan yang dikenal denan produk bibit jagung unggul itu dia tidak merinci berapa nilai investasi yang ditanamkan per tahun.
Menurutnya, turunnya harga komoditas termasuk jagung merupakan gejala sementara karena perdagangan mengikuti mekanisme pasar.
Namun, untuk jangka panjang dia optimistis prospek jagung di Indonesia akan tetap bagus mengingat masih banyak wilayah pertanian jagung yang belum dibuka.
Dia optimistis akan mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatan di atas 10% per tahun meski menghadapi persaingan seperti Du Pont dan pesaing lainnya.
“Saya melihat persaingan secara positif saja, dan kami harap kami akan tumbuh di atas 10% per tahun".
Dia juga menyatakan sejauh ini tidak ada persoalan dengan regulasi untuk berinvestasi di Indonesia.
Monsanto Berkomitmen Terus Tingkatkan Investasi di Indonesia
Monsanto akan terus berinvestasi di Indonesia di meski harga komoditas pangan global masih mengalami tekanan seiring penurunan harga minyak mentah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : John Andhi Oktaveri
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium