Bisnis.com, JAKARTA--Sejumlah perusahaan manufaktur asal Amerika Serikat berencana menggulirkan investasi di Indonesia dengan nilai US$1,218 miliar.
Berdasarkan data yang dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, komitmen kerjasama tersebut ditandatangani di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo ke kantor Kamar Dagang Amerika Serikat di Washington D.C.
Perusahaan manufaktur AS yang akan ekspansi bisnis di Indonesia, yakni Coca Cola sebesar US$500 juta, Cargill US$666 juta, Caterpillar US$12 juta, Crane Currency US$10 juta, dan Jarden Zinc US$30 juta.
Dengan komitmen investasi tersebut, Coca Cola berencana memperluas dan meningkatkan produksi, pergudangan, distribusi, dan infrastruktur minuman ringan dalam periode 2015-2018. Sedangkan Caterpillar berencana membangun fasilitas remanufacturing untuk Cylinder Head di Cileungsi, Bogor.
Adapun Crane Currency dan Jarden Zinc digandeng oleh Perum Peruri untuk membangun pabrik pengaman uang kertas di Karawang.
Selain perusahaan-perusahaan tersebut, Phillip Morris, pemilik PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. juga menandatangani rencana ekspansi senilai US$1,9 miliar untuk investasi dalam kurun waktu 2016-2020.
Dari jumlah tersebut, sebesar US$1,4 miliar berupa penerbitan saham baru HMSP, sedangkan US$500 juta akan digulirkan dalam bentuk investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) berupa perluasan pabrik dan perkantoran.
Pada kesempatan tersebut, PT Kereta Api Indonesia dan General Electric juga menandatangani kerjasama perawatan 50 lokomotif selama 8 tahun senilai US$60 juta.
Di sektor keuangan, BNI Syariah menggandeng Master Card untuk meluncurkan kartu debit haji dan umroh.
Caterpillar, Cargil, Coca Cola Teken Komitmen Ekspansi
Sejumlah perusahaan manufaktur asal Amerika Serikat berencana menggulirkan investasi di Indonesia dengan nilai US$1,218 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium