Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASAKI: Industri Keramik Perlu Tambah Kapasitas 10%-15% Setiap 2 Tahun

Bisnis.com, JAKARTA Asosiasi keramik menyatakan bahwa penambahan kapasitas sekitar 10% dari produksi nasional dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan perkembangan sektor infrastruktur Tanah Air.
Industri keramik perlu tambah kapasitas 10%-15% setiap 2 tahun/ilustrasi
Industri keramik perlu tambah kapasitas 10%-15% setiap 2 tahun/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi keramik menyatakan bahwa penambahan kapasitas sekitar 10% dari produksi nasional dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan perkembangan sektor infrastruktur Tanah Air.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga mengatakan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang wajar, industri keramik bisa tumbuh 5%-10%. Untuk itu diperlukan penambahan kapasitas secara berkala.

“Membangun pabrik kan butuh dua tahun. Jadi harus ada penambahan kapasitas setiap dua tahun sekitar 10%-15%,” katanya pada Bisnis.com baru-baru ini.

Dia menjelaskan bahwa dengan kapasitas terpasang industri keramik nasional yang mencapai 560 juta meter persegi serta pertumbuhan kebutuhan yang tertahan akibat kondisi ekonomi saat ini, kapasitas tersebut bisa bertahan hingga 2017. Namun untuk 2020, diperlukan tambahan kapasitas yang harus direncanakan sejak paling tidak dua tahun sebelumnya.

Saat ini sendiri, terjadi penurunan produksi hingga 70% dibanding tahun lalu. Menurut Elisa, produksi tahun ini tidak akan mencapai 400 juta meter persegi. Jumlah ini menurun lebih dari 20% jika dibandingkan produksi tahun lalu yang berkisar 480 juta meter persegi.

“Tapi bagaimana pun, industri itu biasanya tidak pernah diam. Pasti akan tumbuh, karena siapa pun pasti ingin ekspansi. Dengan adanya perbaikan ekonomi ke depan, sektor properti juga meluas, tentu akan memerlukan tambahan kapasitas,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Shahnaz Yusuf
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper