Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gapensi: Sektor Konstruksi Bisa Sumbang 16% Terhadap PDB 2016

Gapensi memperkirakan kontribusi konstruksipada PDB 2016 bisa mencapai 16% apabila terjadi peningkatan investasi swasta
Ilustasi kegiatan konstruksi di Jakarta Timur/Reuters-Garry Lotulung
Ilustasi kegiatan konstruksi di Jakarta Timur/Reuters-Garry Lotulung

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pelaksana Konstruksi (Gapensi) memerkirakan kontribusi konstruksi terhadap PDB pada 2016 bisa mencapai 15%-16%, apabila terjadi peningkatan investasi swasta secara signifikan dan belanja pemerintah berjalan lancar.

Sekjen BPP Gapensi Andi Rukman Karumpa mengatakan investasi swasta dapat tumbuh atraktif dan akan menopang pertumbuhan sektor konstruksi dan bahan bangunan, jika tujuh paket ekonomi yang diluncurkan pemerintah dapat efektif tahun depan. Tahun ini kontribusi sektor konstruksi diproyeksikan tumbuh sebesar 14,26% atau mencapai Rp446 triliun.

“Makanya, kami optimistis kontribusi bisa 15-16%, tapi dengan catatan paket ekonomi ini efektif betul tahun depan. Paket ekonomi ini kan kalau terealisasi daya dorongnya luar biasa atas perekonomian,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/12/2015).

Selain paket ekonomi tersebut, daya serap anggaran pemerintah juga menjadi penopang. Dari anggaran belanja negara tahun depan yang mencapai, Rp2.095,7 triliun, pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp313,5 triliun atau 8%. Angka tersebut lebih besar dari alokasi anggaran infrastruktur dalam APBNP 2015.

Pertumbuhan industri properti yang diprediksi tumbuh 8%-9% pada 2016, lanjutnya, menjadi faktor pendorong lainnya.

“Dengan catatan, ekspektasi para developer kakap ini tetap terjaga atas sejumlah paket kebijakan ekonomi yang sudah diluncurkan pemerintah. Kan properti yang banyak dapat insentif di paket-paket itu,” jelas Andi.

Andi menuturkan salah satu cara untuk menjaga momentum ekspektasi itu ialah dengan mempercepat serapan anggaran pada kuartal I/2016.

“Kalau ini dapat terealisasi, properti langsung lari kencang, kami juga lari kencang,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper