Bisnis.com, MANADO - Pengamat ekonomi Universitas Sam Ratulangi Agus T Poputra mengatakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sulawesi Utara belum siap hadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2016.
"Saya rasa UMKM di Sulut belum siap hadapi MEA, masih perlu pembenahan dan perbaikan," kata Agus di Manado, Jumat (18/12/2015).
Dia mengatakan UMKM yang berada di luar Jawa masih belum siap menghadapi MEA yang tinggal beberapa hari lagi.
"Hal ini disebabkan kurangnya pendampingan bagi UMKM sehingga mereka sulit mengembangkan usahanya," kata Agus.
Sebenarnya pendampingan bagi UMKM sangat penting karena mampu meningkatkan kualitas produk dan jasa serta perluasan pasar.
"Karena kurangnya pendampingan yang dilakukan pemerintah sehingga daya saing UMKM menjadi lemah," jelasnya.
Oleh sebab itu, katanya, pemerintah harus membuat kebijakan yang berpihak pada UMKM sehingga mereka siap berhadapan dengan UMKM dari Asean yang nantinya dengan bebsa masuk ke Sulut.
"Jika kita tidak siap maka dengan sendirinya akan menjadi tamu di daerah sendiri karena masyarakat nantinya hanya akan membeli produk luar yang dipasarkan dengan bebas di Sulut," jelasnya.
Pemerintah, katanya, harus dengan cepat dan cermat menangani masalah ini, agar pada 1 Januari 2016 pemberlakuan MEA UMKM Sulut bisa bersaing dengan pasar luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
5 jam yang lalu