Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPN Impor Sapi Bakalan Permudah Sapi Lokal Masuk Jakarta

Daging sapi di pasar tradisional/Bisnis
Daging sapi di pasar tradisional/Bisnis

Bisnis.com, SURABAYA - Pemprov Jawa Timur memandang pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) impor sapi bakalan justru akan mempermudah sapi lokal masuk ke wilayah Jakarta dan sekitarnya. 

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Jatim Kusnoto, sapi potong asal Jatim selama ini sulit masuk ke Jakarta dan kota-kota penyangganya (Bodetabek) karena harganya kurang kompetitif dari sapi impor. 

"Di Jatim harga daging Rp100.000 per kg, di Jakarta Rp90.000 per kg. Karena pengaruh harga murah di Jakarta, yang lokal tidak bisa masuk," ujarnya saat dihubungi, Jumat (22/1/2016).

Data Disnak Jatim menyebutkan populasi sapi potong di Jatim mencapai 4,1 juta ekor pada 2014, menyumbang sekitar 30% populasi nasional atau yang terbesar.

Dari jumlah itu, angka sapi siap potong sekitar 700.000-800.000 ekor. Adapun kebutuhan Jatim hanya 450.000 ekor per tahun sehingga sisanya bisa dikirim ke provinsi lain. 

Dengan pengenaan PPN 10%, kata Kusnoto, harga sapi eks bakalan impor akan setara dengan sapi lokal sehingga peluang sapi lokal untuk masuk ke sentra konsumsi bakal lebih lebar. 

Meskipun demikian, Pemprov tidak dapat menjamin apakah masuknya sapi lokal ke pasaran mampu mengerem ekspektasi kenaikan harga daging. 

Sebelumnya, Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jatim meminta pemerintah menjamin ketersediaan dan stabilitas harga sapi potong lokal pascapengutipan PPN impor sapi bakalan. 

Sementara itu, di sejumlah pasar di Surabaya, harga daging sapi terus menanjak. Berdasarkan survei Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, harga rata-rata daging sapi di lima pasar, Jumat (22/1), mencapai Rp106.500 per kg, naik Rp500 dari sehari sebelumnya. 

Bahkan dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, harga daging sapi menanjak Rp3.200 dari Rp103.300 per kg. Harga tertinggi berada di Pasar Wonokromo, yakni Rp110.000 per kg. Namun, lonjakan harga tertinggi terjadi di Pasar Genteng, yakni dari Rp100.000 menjadi Rp106.500 atau naik 6,5% dalam sepekan. 

 Kartel Sapi

Pada perkembangan lain, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyampaikan persidangan kasus dugaan kartel oleh 32 perusahaan penggemukan sapi (feedloter) di Jabotabek hampir selesai. 

"Mudah-mudahan dalam enam pekan sudah ada keputusan, majelis hakim yang menangani perkara ini bisa merekomendasikan pembekuan izin impor (ke Kemendag)," tutur Komisioner KPPU Nawir Messi saat berdiskusi dengan wartawan di Surabaya, Jumat (22/1).

Keputusan itu, lanjutnya, akan menjadi preseden bagi kartel komoditas pangan lainnya sehingga praktik oligopoli itu bisa berkurang.

Sebanyak 32 feedloter diduga melakukan pengendalian harga sapi dengan cara membatasi suplai kepada rumah potong hewan (RPH) sebagai antisipasi pembatasan kuota impor yang diberlakukan pemerintah pada semester II/2015. 

Feedloter terlapor mencakup PT Agrisatwa Jaya Kencana, PT Agro Giri Perkasa, PT Andini Agro Loka, PT Andini Karya Makmur, PT Andini Persada Sejahtera, PT Austasia Stockfeed, PT Bina Mentari Tunggal, PT Brahman Perkasa Sentosa, PT Catur Mitra Taruma,

PT Citra Agro Buana Semesta, PT Elders Indonesia, PT Fortuna Megah Perkasa, PT Great Giant Livestock, PT Kadila Lestari Jaya, PT Karunia Alam Santosa Abadi, PT Karya Anugerah Rumpin, PT Legok Makmur Lestari, PT Lemang Mesuji Lestary, PT Lembu Jantan Perkasa, PT Nusantara Tropical Fruit, PT Pasir Tengah.

Ada juga PT Rumpinary Agro Industry, PT Santosa Agrindo, PT Sadajiwa Niaga Indonesia, PT Septia Anugerah, PT Sumber Cipta Kenanga, PT Tanjung Unggul Mandiri, PT Widodo Makmur Perkasa, PT Kariyana Gita Utama, PT Sukses Ganda Lestari, CV Mitra Agro Sangkuriang, dan CV Mitra Agro Sampurna. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper