Bisnis.com, BANDUNG—PT Kopel Lahan Andalan, anak usaha Koperasi Pensiunan Bulog Indonesia, sedang melakukan persiapan lahan untuk pembangunan apartemen di kawasan Kiara Condong, Bandung.
Project Manager Bandung Kopel Lahan Andalan (Kopelland) Egie Septiana mengatakan pihaknya tengah dalam proses pembersihan lapangan dan pembangunan akses jalan. Lahan yang disiapkan luasnya mencapai 7.205 meter persegi dan nantinya akan menampung dua menara apartemen.
Kedua tower itu terdiri dari 1.400 unit apartemen. “Soft launching dijadwalkan digelar pada Februari atau awal Maret 2016. Sementara, groundbreaking diharapkan berlangsung pada Mei atau Juni 2016,” terangnya kepada Bisnis.com, Rabu (27/1).
Meski demikian, Kopelland sudah melakukan penjualan tahap pertama yang terdiri dari seratus unit apartemen. Perseroan mematok harga Rp335 juta, sehingga marketing sales yang diraih nilainya sekitar Rp33,5 miliar.
Kopelland menyatakan banderol harga tersebut sesuai dengan target pasar mereka yaitu segmen pekerja di kelas menengah. Adapun proses konstruksi hingga serah terima diperkirakan memakan waktu antara 3 tahun sampai 3,5 tahun.
Selain Kota Kembang, perseroan sedang menyiapkan sejumlah proyek di kota-kota lain di Jawa Barat. Salah satunya adalah kawasan Cikunir, Bekasi, di mana Kopelland akan membangun Swarnabumi Cikunir yang luasnya 2,8 hektare. Di lahan tersebut nantinya bakal berdiri tujuh menara apartemen dengan jumlah unit mencapai 7.000 hingga 8.000 apartemen.
Kopelland Siapkan Lahan Apartemen di Bandung
PT Kopel Lahan Andalan, anak usaha Koperasi Pensiunan Bulog Indonesia, sedang melakukan persiapan lahan untuk pembangunan apartemen di kawasan Kiara Condong, Bandung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anissa Margrit
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
19 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 menit yang lalu
Rupiah Ambruk, Bahlil Wanti-wanti Dampak ke Impor BBM & LPG
59 menit yang lalu
Pekerja Informal Jadi Beban Ekonomi Indonesia?
1 jam yang lalu