Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menaruh perhatian khusus untuk beberapa isu prioritas yang diusung Laos pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016 di antaranya terkait dengan inisiatif pengembangan pembiayaan usaha kecil menengah (UKM) dan utilisasi Free Trade Agreement (FTA).
"Indonesia menaruh perhatian khusus terhadap inisiatif pengembangan UKM, khususnya akses ke pembiayaan, proses registrasi, dan utilisasi FTA melalui pengembangan pathfinder website," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (3/3/2016).
Bachrul mengatakan sebanyak delapan isu prioritas diusung Laos pada MEA 2016 kali ini, selain menaruh perhatian khusus terhadap inisiatif pengembangan pembiayaan UKM, utilisasi FTA, Indonesia juga memperhatikan percepatan proses pendaftaran usaha (ease of doing business) dan pengembangan strategi ecotourism.
"Serta peningkatan kolaborasi dan sharing best practices dalam pengembangan Special Economic Zone atau Kawasan Ekonomi Khusus," kata Bachrul.
Hal tersebut disampaikan Bachrul yang juga sebagai Ketua Pertemuan Senior Economic Official (SEOM) Indonesia usai melakukan pertemuan Preparatory SEOM (Prep-SEOM), di Chiang Mai, Thailand. Prep-SEOM ini merupakan pertemuan persiapan konsolidasi posisi Asean pada Pertemuan Retreat Para Menteri Ekonomi Asean (AEM Retreat) ke-22.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Dukungan Kebijakan Prioritas Perdagangan Global, Iman Pambagyo menambahkan bahwa hal lain yang menjadi perhatian Indonesia adalah terkait dengan peningkatan perdagangan dan investasi di kawasan.
"Satu lagi yang menjadi perhatian Indonesia adalah terkait dengan kerja sama Kawasan Ekonomi Khusus yang membuka kesempatan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di kawasan," imbuhnya.
Delapan isu prioritas Asean di bawah keketuaan Laos di tahun 2016, yaitu framework fasilitasi perdagangan Asean (ATFF), kerangka kerja peraturan keamanan pangan dan kerangka kerja kelembagaan untuk akses keuangan bagi UMKM termasuk proses registrasi bisnis dan tarif pathfinder untuk UKM.
Selain itu juga, memberikan ruang untuk pembentukan dan pengembangan UKM termasuk proses registrasi bisnis dan 'tariff finder', deklarasi Viantine untuk ekowisata, award ASEAN wisata berkelanjutan, pengembangan dan kolaborasi kerangka untuk Zona Ekonomi Khusus (SEZ) dan masterplan untuk pengembangan Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam (CLMV).
Isu-isu penting lainnya turut dibahas pada pertemuan Prep-SEOM hari ini, antara lain perkembangan tingkat implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), operasionalisasi Cetak Biru MEA 2025, perkembangan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), serta persiapan pertemuan konsultasi antara Menteri Ekonomi Asean dan EU Trade Commissioner.
MEA 2016: Indonesia Dukung Laos Fokuskan Isu UKM & FTA
Indonesia menaruh perhatian khusus untuk beberapa isu prioritas yang diusung Laos pada masa keketuaan ASEAN 2016, diantaranya terkait dengan inisiatif pengembangan pembiayaan usaha kecil menengah (UKM) dan utilisasi Free Trade Agreement (FTA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium