Bisnis.com, BANDUNG--Kondisi cuaca ekstrem memicu produksi cabai di Kabupaten Ciamis Jawa Barat anjlok 40% sehingga membuat harga komoditas itu di pasaran naik.
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Kabupaten Ciamis Jabar Pipin Apilin mengatakan saat ini harga cabai seperti jenis keriting saat ini mencapai Rp30.000/kg dan cabai merah Rp35.000/kg. Padahal sebelumnya harganya di kisaran Rp20.000/kg.
Kondisi tersebut disebabkan pasokan dari petani berkurang dari kondisi normal akibat tanaman cabai terkena hama.
"Tanaman banyak terkena hama yang disebabkan hujan yang terus terjadi," ujarnya kepadaBisnis.com, Senin (7/3).
Menurutnya, naiknya harga cabai sama sekali tidak menguntungkan petani. Sebab, produksi mengalami penurunan dari kondisi normal.
Pipin menyebutkan, dari 200 hektare (ha) total luas lahan di Kabupaten Ciamis mayoritas petani hanya memproduksi cabai sebesar 7 ton per ha. Padahal, idealnya produksi bisa mencapai 15 ton per ha.
"Pemerintah belum memiliki konsep pertanian jelas yang bisa diimplementasikan. Sehingga harga cabai melambung tinggi di pasaran, bahkan hal tersebut tidak mendatangkan keuntungan bagi para petani," katanya.
Dia menegaskan, kurang relevan apabila menyalahkan cuaca yang anomali karena masih ada alternatif yang bisa dilakukan untuk menjaga produksi tetap stabil.
"Cuaca ini bukan masalah kalau teknologi bisa diterapkan," ujarnya.
Menurutnya, harus ada penataan yang lebih komprehensif dan kerja keras dari pemerintah bersama asosiasi petani untuk mengatasi produksi cabai yang kerap anjlok setiap tahun.
"Tinggal bagaimana meningkatkan ini menjadi kerja sama yang lebih luas dengan stakeholder yang lain," ujarnya.
Musim Hujan, Produksi Cabai di Ciamis Anjlok 40%
Kondisi cuaca ekstrem memicu produksi cabai di Kabupaten Ciamis Jawa Barat anjlok 40% sehingga membuat harga komoditas itu di pasaran naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar Maulana
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
1 jam yang lalu