Bisnis.com, JAKARTA - Demonstrasi Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat, yang berlangsung sejak tadi pagi, ternyata berujung kisruh. Banyak pengendara taksi, seperti Blue Bird dan Express, justru memarkir kendaraannya di jalan dan melakukan aksi sweeping terhadap pengendara ojek online.
Seorang pengendara ojek online Go-Jek menjadi korban pendemo yang mulai bertindak anarkistis. Di depan gedung TVRI Senayan, ia dipukuli sekelompok pengemudi taksi. Kabar itu menyebar cepat hingga akhirnya sampai ke kelompok anggota ojek online.
Menanggapi perkelahian itu, pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim, mulai angkat bicara. "Kekerasan bukan bagian dari budaya Go-Jek. Kita hadir untuk kebaikan dan tidak akan pernah berubah," katanya dalam akun Twitter Go-Jek. Nadiem mengecam aksi kekerasan apa pun dengan alasan apa pun. "Karena itu, saya mengajak rekan-rekan driver Go-Jek tetap tenang dan tidak terpancing aksi kekerasan yang sedang memanas," ujarnya.
Nadiem meminta sopir Go-Jek menghindari titik-titik terjadinya unjuk rasa. Seperti di area Kemayoran, fX Sudirman, Citywalk, Bundaran HI, Senayan, Gatot Subroto, Balai Kota, dan Tebet, serta sejumlah jalan protokol menuju Jakarta Pusat.
"Mohon dahulukan keselamatan Anda dan jangan tersulut tindakan kekerasan," tuturnya.
Perkelahian antara sopir Go-Jek dan sopir taksi pendemo dilaporkan terjadi di sejumlah titik di Jalan Sudirman, dekat Hotel Le Meridien, Selasa, 22 Maret 2016, sekitar pukul 11.50 WIB. Sopir taksi yang sedang berdemo tiba-tiba didatangi puluhan sopir Go-Jek, lalu terjadi saling pukul.
Berdasarkan pantauan dari Jalan Gatot Subroto, pengemudi Go-Jek, yang lengkap dengan jaket dan helm mereka yang berwarna hijau, berjalan beriringan menuju taman yang berada di dekat halte Semanggi, tempat para sopir taksi Blue Bird memarkir mobilnya.
"Kami enggak terima. Biasa, ada teman dipukul, ini mau jalan ke sana," kata salah satu pengemudi ojek online yang terhenti sejenak di depan Polda Metro Jaya melawan kemacetan.
Tak berapa lama kemudian, tim Polda Metro Jaya datang untuk mengamankan lokasi tersebut. Namun pengendara Go-Jek pergi meninggalkan lokasi. "Tadi sudah saya sampaikan dan tidak perlu anarkistis, lalu mereka ada pengertian," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti saat ditemui setelah mengamankan lokasi.
Namun, kata dia, pengamanan akan terus dilakukan dengan menerjunkan tim dari Polda Metro Jaya, yang akan berjaga 24 jam, untuk mengamankan lokasi yang dianggap sebagai titik rawan bentrokan antara pengemudi transportasi online dan konvensional.
Bentrok Sopir Angkutan Umum Vs Gojek: Ini Komentar Nadiem Makarim
Bentrok Sopir Angkutan Umum Vs Gojek: Ini Komentar Nadiem Makarim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
43 menit yang lalu
Sritex Ajukan PK Usai Kasasi Pailit Ditolak Mahkamah Agung
1 jam yang lalu