Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata tahun ini menganggarkan dana pemasaran pariwisata Indonesia untuk program luar negeri sekitar Rp3 triliun atau naik sekitar 77% dibandingkan realisasi tanun lalu yang mencapai Rp1,7 triliun.
Kementerian Pariwisata, kata Nia Niscaya, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika, Kementerian Pariwisata, menganggarkan dana pemasaran pariwisata pada tahun ini sekitar Rp3 triliun, sedangkan pada 2015 mencapai Rp1,7 triliun.
Peningkatan anggaran pemasaran itu, katanya, untuk memperkuat branding pariwista Indonesia di luar negeri, sehingga semakin banyak orang mengenal pariwisata Indonesia.
Selain melakukan kegiatan untuk memperkuat branding, katanya, Kementerian juga melakukan stategi promosi dan selling yang mempertemukan perusahaan Indonesia dan buyers luar negeri.
“Anggaran terbesar untuk branding mencapai sekitar 50% dari anggaran pemasaran,” kata Nia setelah acara pertemuan dengan Menteri Muda Perdagangan Luar Negeri, Pariwisata dan Urusan Warga Prancis di Luar Negeri, Matthias Fekl yang berlangsung di kantor Kedutaan Besar Prancis, Kamis (7/4/2016).
Kegiatan branding, kata Nia, dilakukan di semua channel pemasaran antara lain media cetak, televisi, sosial media.
“Hasil kegiatan branding tidak bisa langsung, karena perlu waktu,” ujar Nia.
Ranking brand pariwisata Indonesia kini berada pada urutan ke 47, sedangkan Singapura berada di urutan 41.
Strategi lain untuk menarik turis asing ke dalam negeri yaitu dengan promosi yang anggarannya mencapai sekitar 30% dari total dana pemasaran dan 20% untuk program selling yang mempertemukan travel lokal dan buyers dari luar negeri.