Bisnis.com, JAKARTA — Sektor ritel di Indonesia terus mengalami pertumbuhan meski sempat terpengaruh perlambatan ekonomi nasional. Laporan Global Retail Development Index bahkan menunjukkan peringkat Indonesia melonjak ke posisi lima tahun ini dengan nilai penjualan mencapai US$324 miliar.
Posisi ini merupakan rangking tertinggi yang pernah diraih Indonesia sejak laporan Global Retail Development Index (GRDI) dirilis pertama kali pada 2001. Sebelumnya, Indonesia selalu berada di luar sepuluh besar.
Meski demikian, jika dilihat dari nilai penjualan maka angkanya lebih rendah dibandingkan 2015 yang sebesar US$326 miliar.
Presiden Direktur AT Kearney Indonesia John Kurtz mengatakan jumlah penduduk Indonesia yang besar dan terus bertumbuhnya kelas menengah merupakan faktor penarik investor.
“Tetapi, lonjakan peringkat kali ini menunjukkan Indonesia akhirnya diakui sebagai sumber pertumbuhan yang stabil,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis.com, Senin (6/6/2016).
Indonesia berada di bawah China yang menduduki posisi pertama dengan nilai penjualan US$3.046 miliar. Negeri Panda berturut-turut diikuti oleh India, Malaysia, dan Kazakhstan.
GRDI adalah laporan yang mencakup perkembangan sektor ritel dari 30 negara berkembang. Indeks tersebut menganalisis 25 variabel makro ekonomi dan ritel untuk membantu peritel menyusun strategi global dalam mengindentifikasi iklim investasi di negara-negara berkembang.
Menurut laporan tersebut, dominasi negara-negara Asia Pasifik dalam lima peringkat teratas didukung oleh besarnya jumlah penduduk. Di luar itu, berjalannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuat prospek kawasan Asia Tenggara makin cerah dengan nilai pasar mencapai US$2,6 triliun dan total penduduk mencapai 622 juta jiwa.