Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA DAGING: Perintah Jokowi Gagal? Ini Penyesalan Mendag

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengakuidirinya menyesal karena dalam melaksanakan rencana terkait pengendalian harga daging saat ini tidak optimal, sehingga harga komoditas itu saat ini cukup mahal.
Rencana pengendalian harga daging saat ini tidak optimal sehingga harga komoditas itu saat ini cukup mahal./Bisnis
Rencana pengendalian harga daging saat ini tidak optimal sehingga harga komoditas itu saat ini cukup mahal./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengakui dirinya menyesal karena dalam melaksanakan rencana terkait pengendalian harga daging saat ini tidak optimal, sehingga harga komoditas itu saat ini cukup mahal.

"Presiden sebenarnya sudah memberi arahan sejak lama, dalam pengamatan beliau harga daging sapi terlalu tinggi. Dengan menyesal saya akui dalam pelaksanaannya tidak optimal. Tapi tentu kita ambil hikmah biar tidak terulang," kata Mendag ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Ia menyebutkan berbeda dengan daging sapi, pelaksanaan rencana terkait beras cukup berhasil. "Stok cukup dan harga beras terkendali," kata Thomas Lembong.

Ia menyebutkan salah satu yang mendapat perhatian adalah mengenai perencanaan oleh tim ekonomi. "Pesan Presiden kita semua harus patuhi keputusan yang diambil, jangan lagi kagetan, reaktif tetapi harus antisipasi dan merencananakan dari jauh hari, " katanya.

Ia mengatakan terkait daging sapi, kemungkinan koordinasi antarlembaga belum maksimal, kepatuhan kepada keputusan yang diambil yang masih kurang dan pola pikir pedagang.

"Saya lihat budaya dagang masih bisa diperbaiki," katanya.

Mengenai harga ideal daging sapi, Mendag mengatakan Presiden Jokowi sudah mengarahkan agar Rp80.000 per kg dengan cara apapun.

Ia menyebutkan upaya penurunan harga daging sapi juga bisa dimulai dari peternak dan pedagang sapi.

"Mereka mengeluhkan harga pakan yang mahal, ongkos angkut yang mahal. Jangan hanya mengeluhkan, tetapi harus kreatif dan inovatif," katanya.

Ia menyebutkan jika harga mahal karena ongkos angkutan yang mahal karena kemacetan lalu lintas maka perlu dipikirkan agar terhindar dari masalah itu.

"Mungkin bisa dialihkan ke tengah malam yang tidak macet," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper