Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bea Keluar CPO Nol

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan pengenaan Bea Keluar (BK) untuk Crude Palm Oil (CPO) sebesar nol dolar Amerika Serikat per metrik ton, dikarenakan harga referensi CPO pada Juli sebesar US$711,98 per ton.
Pabrik CPO/Antara
Pabrik CPO/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -  Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan pengenaan Bea Keluar (BK) untuk "Crude Palm Oil" (CPO) sebesar nol dolar Amerika Serikat per metrik ton, dikarenakan harga referensi CPO pada Juli sebesar US$711,98  per ton.

"Saat ini, harga referensi CPO kembali turun dan di bawah ambang batas pengenaan BK di level US$750. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK untuk CPO sebesar nol dolar AS per MT untuk periode Juli 2016," kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Karyanto Suprih, dalam siaran pers yang diterima, Kamis (30/6/2016).

Penetapan tersebut setelah memperhatikan berbagai rekomendasi, dan Kementerian Perdagangan menetapkan harga referensi produk CPO untuk penetapan Bea Keluar (BK) periode Juli 2016 sebesar 711,98 dolar AS/MT, dimana harga referensi tersebut turun sebesar US$39,57  atau 5,27%  dari periode Juni 2016, yaitu US$751,55/ton.

Penetapan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 45/M-DAG/PER/6/2016 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

"HPE dan harga referensi periode Juli 2016 ditetapkan setelah menyikapi perkembangan harga komoditas, baik nasional maupun internasional," ujar Karyanto.

BK CPO untuk Juli 2016 tercantum pada Kolom 1, lampiran PMK 136 Tahun 2015 sebesar nol dolar AS/MT, turun dari BK CPO untuk periode bulan Juni 2016 sebesar tiga dolar AS/MT.

Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Juli 2016 turun sebesar US$53,32  atau 1,69%, yaitu dari US$3.096,26/ton  menjadi US$3.043,95/ton.

Penurunan tersebut berdampak pada penetapan HPE biji kakao yang juga mengalami penurunan US$51  atau 1,8%, yaitu dari US$2.794/ton menjadi US$2.743/ton pada periode Juli 2016.

Penurunan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan oleh menurunnya harga internasional. Namun, BK biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar 10 persen. Hal tersebut tercantum pada kolom 3 lampiran II PMK 75 Tahun 2012.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper