Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat diminta untuk mengembangkan komoditas cengkih yang mampu dijadikan unggulan.
Penasihat Asosiasi Petani Cengkih Indonesia (APCI) Jabar Iyus Supriyatna mengatakan produksi cengkih di Jabar saat ini sekitar 5.600 ton bunga kering/tahun dengan luas areal lahan sekitar 32.700 hektare (ha).
Adapun, kepemilikan lahan cengkih tersebut saat ini mencapai 143.000 kepala keluarga (KK).
"Pengembangan luas lahan masih dimungkinkan dengan pola diversifikasi sampai 50.000 ha pada areal agroklimat sampai 500 meter di bawah permukaan laut yang tersebar di 12 kabupaten se-Jabar," ungkapnya kepada Bisnis.com, Minggu (17/7/2016).
Dia menjelaskan, produksi cengkih di Jabar masih tergolong rendah yang rata rata 350 kg bunga kering/ha/tahun. Padahal, idealnya 1.000 kg bunga kering/ha/tahun.
Iyus menuturkan, potensi pengembangan masih bisa dilakukan mengingat komoditas cengkih memiliki pasar yang cukup besar di dalam negeri terutama untuk industri rokok. Bahkan, harganya relatif stabil per tahunnya bisa mencapai Rp130.000/kg-Rp150.000/kg.
"Angka tersebut cukup besar dibandingkan dengan komoditas lain yang biasanya masih dijual di bawah Rp100.000/kg," katanya.
Di samping pengembangan potensi produksi, ujarnya, pemerintah pun harus mengembangkan pasar cengkih selain untuk pasokan industri rokok.
"Kita belum mengembangkan pohon industri selain untuk rokok, misalnya, dapat sebagai kosmetik, bumbu masak, kesehatan, dapat dijadikan sebagai pestisida nabati dan aroma vanila sintetik," katanya.