Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah menargetkan akan membuka komunikasi lebih lanjut dengan Asia Investment Infrastructure Bank terkait pinjaman pendanaan untuk tol trans Sumatera ruas Pekan Baru-- Dumai sepanjang 130 km bulan depan
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan pihak AIIB akan mengutus tim ke Indonesia, Agustus 2016 untuk meninjau kemungkinan pemberian pinjaman termasuk besaran dana pinjaman
"Bulan depan agustus ini ada tim, ini kan salah satu proyek yang dicoba ke sama oleh kemenkeu, baik komponen ekuitasnya maupun pinjamannya," katanya Kamis (21/7)
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan kunjungan AIIB itu untuk melihat kelayakan proyek.
"Finansial analisisnya dilihat untuk memberikan keyakinan sebelum mereka berkomitmen untuk menyetujui pinjaman," ujarnya
Herry mengharapkan pinjaman itu dapat diproses sesegera mungkin atau bahkan dipercepat supaya setidaknya terealisasi tahun ini
"Prinsipnya segera karena tuntutan lapangan, nanti sementara macam- macam skemanya, mungkin, diawal bisa pinjaman SMI dulu atau yg lain," imbuhnya.
Sementara itu rencana ground breaking ruas itu yang lahannya telah terbebaskan 20% dimundurkan dari jadwal semula tanggal 22 Juli.
"Sepanjang 2 km siap untuk di ground breaking, tapi mundur lagi, karena belum siap sarananya saja. Tapi di lapangan kerja fisik tetap jalan kok," tekan Herry.
Sebelumnya Pemerintah lenih memilih menjajaki kemungkinan menggunakan pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sebagai opsi pendanaan tol trans Sumatera untuk ruas Pekan Baru—Dumai
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembanguan Danis H Sumadilaga mengestimasikan total investasi kebutuhan pendanaan ruas tersebut sangat tinggi yakni berkisar Rp16,2 triliun. Berdasarkan total investasi tersebut, maka setidaknya memerlukan pinjaman senilai Rp4,9 triliun sedangkan sisanya sebesar Rp11,3 triliun akan berasal dari ekuitas.
“Ruas Pekanbaru – Dumai, tadi diputuskan kami harapkan coba ke AIIB di Beijing. Kalau yang Penyertaan Modal Negara diarahkan ruas Bakauheni--Terbanggi besar,” katanya
Sebelumnya dia mengatakan juga terdapat opsi lain pembiayaan dengan penerbitan Medium Term Notes atau surat hutang jangka menengah yang dilakukan oleh PT Hutama Karya selaku BUMN yang mendapatkan penugasan.
Rencananya pembayaran Medium Term Notes akan dilakukan dengan menerbitkan MTN baru (refinancing) hingga proyek selesai. Nantinya penjualan dari konsesi akan digunakan untuk melunasi surat hutang jangka menengah tersebut.