Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan mengirim delegasi bisnis ke Afrika Barat untuk memperkuat penggarapan pasar ekspor di kawasan tersebut.
Sesditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Ari Satria mengatakan dalam misi dagang tersebut, para pengusaha nasional dijadwalkan melakukan pertemuan dagang ke Nigeria dan Ghana pada 25-30 Juli 2016.
“Misi dagang ini dilakukan untuk menggenjot ekspor ke pasar non-tradisional, seiring adanya perlambatan ekonomi di Eropa dan Amerika,” ujar Ari dalam siaran persnya, Kamis (28/7/2016).
Ari mengungkapkan selain dari transaksi dagang yang selama ini berlangsung dengan Nigeria dan Ghana, potensi dua negara itu juga terlihat dari pembukuan nilai perdagangan saat Trade Expo Indonesia (TEI) 2015.
Lebih spesifik, angka transaksi dari Nigeria pada TEI 2015 senilai US$12,69 juta. Sementara, nilai transaksi dengan pembeli asal Ghana mencapai US$596.699 pada TEI 2015.
Nigeria adalah negara dengan perekonomian terbesar di Afrika Barat.
Pada 2015, pendapatan domestik bruto (PDB) dengan pendekatan paritas daya beli dari Nigeria sebesar US$1,09 triliun dengan peningkatan 2,7%.
Selain ekonomi yang baik, ukuran pasar yang besar juga menjadi kekuatan dari pasar Nigeria. Jumlah populasi tahun 2015 diestimasi mencapai 181.562.056 jiwa.
Jumlah tersebut sekitar 58,8% dari total populasi di Afrika Barat sebesar 301.587.669 jiwa, menjadikan Nigeria pasar terbesar di Afrika Barat, terutama untuk produk consumer goods.
Sementara itu, total perdagangan nonmigas Indonesia-Nigeria selama lima tahun terakhir meningkat sebesar 2,41%.
Pada 2015, total perdagangan nonmigas kedua negara mencapai US$ 449,08 juta dengan surplus sebesar US$ 441,76 juta. Nilai ekspor nonmigas ke Nigeria sebesar US$ 445,42 juta.
Delegasi bisnis Indonesia terdiri atas delapan perusahaan, yakni PT Phapros Tbk, PT Pajajaran Prima Boga, PT Sanfood Prima Makmur, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, PT PIM Parmaceuticals, PT Langgeng Pangan Makmur, PT Intim Perkasa, dan PT Dua Kelinci.
Delapan perusahaan ini akan mengikuti kegiatan bisnis forum dan one on one business matching, yang merupakan hasil inisiasi Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN dan ITPC Lagos serta KBRI Abuja, Nigeria.
Selain delegasi bisnis dari Indonesia, kegiatan misi dagang ini juga didukung perusahaan Indonesia yang telah berinvestasi di Nigeria yaitu PT Indofood Sukses Makmur, PT Sayap Mas (Wings Group), PT Kalbe Farma TBK, PT Dexa Medika, PT Tempo Scan Pasific Tbk, dan MENSA Group.
Di sisi lain, pasar Ghana juga tak kalah besar dari Nigeria dengan jumlah populasi mencapai 26.3 juta jiwa. Ghana memiliki PDB sebesar US$114,7 miliar dengan peningkatan 3,5%.
Hubungan perdagangan nonmigas Indonesia dengan Ghana selama lima tahun terakhir meningkat dengan tren sebesar 2,19%. Nilai total perdagangan kedua negara pada 2015 mencapai US$180,76 juta dengan surplus sebesar US$136,01 juta. Sementara nilai ekspor dari Indonesia sebesar US$158,38 juta.