Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar memanggil kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) membahas beberapa proyek seperti Blok East Natuna. Berikut arahannya.
Vice President Public and Government Affair ExxonMobil Indonesia, Erwin Maryoto mengatakan pihaknya baru pertama kali bertemu dengan Menteri Arcandra. Adapun, dalam pertemuan tersebut pihaknya memberitahukan kegiatan yang dilakukan ExxonMobil.
Sebagai contoh, dia menyebut terkait potensi produksi Lapangan Banyu Urip yang kini menyentuh angka 185.000 barel per hari, potensi lapangan tersebut, prospek pengembangan Jambaran Tiung Biru juga kelanjutan proyek East Natuna. Menurutnya, terkait East Natuna, saat ini masih dilakukan kajian dari segi pasar sebelum akhirnya bisa melangkah ke pembahasan terkait kontrak kerja sama.
"Kita update sekarang lagi market review. Nanti baru setelah itu kita bicara PSC-nya," ujarnya usai menghadiri rapat di Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Dalam rapat, ujar Erwin, Menteri Arcandra menginginkan agar kelanjutan Blok East Natuna bisa segera bergerak tahapannya. Mengingat, potensinya yang besar dan lokasinya yang strategis.
"Beliau ingin cepat, cepat, cepat."
Sementara, Menteri Arcandra tak berkenan memberikan pernyataan terkait agenda rapat tersebut. Adapun, rapat dimulai sekitar pukul 13.00 dengan melibatkan sejumlah KKKS seperti Eni, ExxonMobil, Chevron dan PT Pertamina (persero) yang datang bergantian memberikan laporan.
Soal Blok East Natuna, Ini Arahan Menteri Arcandra Tahar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar memanggil kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) membahas beberapa proyek seperti Blok East Natuna. Berikut arahannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Duwi Setiya Ariyanti
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium