Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah PTPN dan RNI telah mengantongi izin impor gula mentah (raw sugar) sebanyak 114.000 ton dari Kementerian Perdagangan. Volume itu merupakan sebagian dari alokasi impor 381.000 ton yang ditugaskan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
Direktur Utama PT RNI (Persero) Didik Prasetyo mengatakan izin itu akan direalisasikan dalam tiga tahap. Pengapalan tahap pertama sebanyak 40.000 ton akan tiba awal September. Tahap kedua dengan volume yang sama akan datang akhir September atau awal Oktober. Adapun sisanya 34.000 ton akan tiba akhir Oktober.
"Seluruhnya dari Brasil," kata Didik, Jumat (19/8/2016).
Dari 114.000 ton itu, RNI mendapat jatah 16.000 ton yang akan diolah di 6 pabrik gula milik RNI, yakni PG Krebet Baru, PG Rejoagung, PG Jatitujuh, PG Subang, PG Sindanglaut, dan PG Tersana Baru.
Adapun 98.000 ton merupakan jatah PTPN IX, X, XI, dan XII. Seluruh hasil olahan raw sugar itu nantinya dijual ke Bulog.
Menteri Rini Mei lalu menugaskan sejumlah BUMN perkebunan mengimpor raw sugar untuk mengompensasi jaminan pabrik gula membayar pendapatan kepada petani tebu setara dengan rendemen 8,5%. Kebijakan itu sekaligus untuk menstabilkan harga gula di tingkat konsumen.