Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cetak Biru MEA 2025 Dikawal di KTT Asean ke-28 dan ke-29

Kementerian Perdagangan terus mengawal implementasi cetak biru Masyarakat Ekonomi Asean 2025 agar kesenjangan ekonomi antar sesama negara di regional ini semakin terpangkas.
Konsekuensi MEA 2015/asean.org
Konsekuensi MEA 2015/asean.org

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan terus mengawal implementasi cetak biru Masyarakat Ekonomi Asean 2025 agar kesenjangan ekonomi antar sesama negara di regional ini semakin terpangkas.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan cetak biru Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2025 memuat berbagai langkah strategis. Tujuannya, yakni untuk mengintegrasikan ekonomi Asean dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, terhitung mulai 2016 hingga 2025.

Dalam pidatonya, Enggar  menekankan pentingya aksi para Menteri Ekonomi di kawasan Asean untuk memberikan arahan yang jelas kepada para pejabat senior ekonomi dalam mengimplementasikan cetak biru MEA 2025. Tujuannya, agar pelaksanaan cetak biru tersebut sesuai sasaran. Tak ketinggalan, Enggar juga menggaris bawahi komitmen cetak biru MEA 2015 yang belum terselesaikan pada tahun lalu.

“Para Menteri Ekonomi sepakat untuk mengawal pelaksanaan berbagai rencana kerja cetak biru MEA 2025 agar hal yang diprioritaskan oleh para Kepala Negara dapat ditangani dengan baik,” ujar Enggar dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-28 dan ke-29 di Laos, seperti yang dikutip dari siaran pers Kementerian Perdagangan, Selasa (6/9) malam.

KTT Asean tahun ini mengangkat tema Turning Vision into Reality for a Dynamic Asean Community. Tema tersebut diangkat karena para Kepala Negara Asean meyakini regional ini perlu mengimplementasikan cetak biru MEA secara serius dan disiplin. Harapannya, agar manfaat kemitraan tersebut dapat dirasakan seluruh masyarakat Asean, terutama mengurangi kesenjangan ekonomi.

Adapun, ada lima karakteristik utama strategi integrasi ekonomi Asean dalam cetak biru itu, yakni ekonomi yag terintegrasi dan kohesif; Asean yang kompetitif, inovatif, dan dinamis; peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral; Asean yang tangguh, inklusif, serta memiliki kepedulian terhadap masyarakatnya; dan Asean yang bersifat global.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo mengungkapkan Asean harus memastikan bahwa kerja sama ekonomi di kawasan ini dapat dinikmati secara merata. Khususnya, lanjut Jokowi, dengan memprioritaskan kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pemanfaatan teknologi serta perluasan akses keuangan dan pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper