Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WORLD BANK: Ekonomi RI Tetap Kuat Hadapi Tantangan Global

World Bank menyatakan ekonomi Indonesia tetap kuat menghadapi tantangan global. Manajemen fiskal yang baik telah membantu mendukung pertumbuhan dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Wisatawan melakukan snorkeling di perairan Pulau Rubiah, Sabang, Pulau Weh, Aceh. World Bank Melaporkan industri pariwisata Indonesia menjadi sektor yang menjanjikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi./Antara
Wisatawan melakukan snorkeling di perairan Pulau Rubiah, Sabang, Pulau Weh, Aceh. World Bank Melaporkan industri pariwisata Indonesia menjadi sektor yang menjanjikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - World Bank menyatakan ekonomi Indonesia tetap kuat menghadapi tantangan global. Manajemen fiskal yang baik telah membantu mendukung pertumbuhan dan mengurangi tingkat kemiskinan.

Berdasarkan intisari laporan World Bank yang dikutip Minggu (30/10/2016), perbaikan manajemen fiskal telah membuat ekonomi Indonesia tetap bertahan kuat menghadapi terpaan situasi ekonomi dunia yang serbafluktuatif.

"Risiko-risiko eksternal bagi ekonomi Indonesia tetap ada, termasuk pertumbuhan global yang lebih rendah serta gejolak pasar keuangan. Namun, risiko-risiko fiskal domestik telah berkurang berkat penyesuaian anggaran 2017 yang belum lama diumumkan, juga draf anggaran 2017 yang lebih mungkin dicapai," tulis laporan tersebut.

Penerimaan yang lebih tinggi dari program Amnesti Pajak, jelas laporan itu, juga membantu mengurangi risiko fiskal. Pengumpulan pajak dari fase pertama telah mencapai Rp 93,4 triliun, setara dengan 56,6% dari sasaran keseluruhan tiga fase.

Proyeksi pertumbuhan PDB tetap sama dengan laporan bulan Juni, yaitu 5,1% untuk tahun 2016 dan 5,3% untuk tahun 2017. Konsumsi domestik diperkirakan tetap kuat dan peningkatan pertumbuhan akan bergantung pada investasi swasta yang lebih kuat.

Bertahannya pertumbuhan ekonomi dan beberapa kebijakan pemerintah juga berkontribusi pada turunnya tingkat kemiskinan di Indonesia.

Laporan World Bank tersebut mengklaim tingkat kemiskinan Indonesia turun 0,4% menjadi 10,9% pada kuartal I/2016. Ini adalah penurunan tahunan terbesar dalam tiga tahun terakir. Kebijakan pemerintah yang berkontribusi termasuk upaya menstabilkan haga beras serta perluasan bantuan sosial.

Koefisien Gini, atau pengukuran ketimpangan, turun 1,1 poin menjadi 39,7 pada kuartal I/2016. Penurunan ini adalah penurunan tahunan terbesar sejak krisis finansial Asia pada 1997-1998.

Laporan tersebut juga memprediksi bahwa industri pariwisata Indonesia merupakan sektor yang menjanjikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan sektor ini bisa membantu membuka keran investasi swasta, menciptakan lapangan kerja, menambah ekspor, memandu investasi infrastruktur.

Menurut World Travel and Tourism Council, setiap $1 juta yang dibelanjakan untuk sektor travel dan pariwisata bisa mendukung 200 lapangan kerja dan $1,7 juta PDB bagi Indonesia.

Laporan edisi kali ini juga membahas tentang ketahanan pangan, termasuk dampak subsidi pemerintah; bagaimana meningkatnya sertifikasi guru belum membuat capaian belajar siswa menjadi lebih baik; analisa bagaimana akses layanan air, sanitasi, dan kebersihan bisa membantu mengurangi stunting dan kemiskinan..


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : World Bank

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper