Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan tawarkan pembangunan prasarana kereta cepat Jakarta-Surabaya ke investor swasta karena pembangunan akan sulit jika menggunakan dana pemerintah.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Popik Montanasyah mengatakan, pembangunan prasarana kereta cepat Jakarta-Surabaya membutuhkan anggaran sebesar Rp253,8 triliun.
Besaran anggaran yang diperlukan tersebut berdasarkan perhitungan 2014 dan di luar anggaran pembebasan lahan. Dia mengungkapkan, panjang jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya mencapai sekitar 685,4 kilometer.
“Yang jelas, kami berharap investor datang [membiayai pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya],” kata Popik, Jakarta, setelah melakukan presentasi dalam acara ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum, Selasa (8/11).
Dia menambahkan, pemerintah juga berharap investor membiayai pembangunan prasarana kereta cepat Jakarta-Surabaya seluruhnya mengingat pembangunan prasarana kereta cepat Jakarta-Surabaya tersebut sulit menggunakan dana APBN.
Investor yang akan membangun prasarana kereta cepat Jakarta-Surabaya nantinya, dia meyakini, dapat mengambil keuntungan dengan pengelolaan transit oriented development di empat stasiun, yakni Jakarta, Cirebon, Semarang, dan Surabaya.
Para pemilik modal, paparnya, bisa membangun mall, hotel, dan usaha lainnya di empat TOD kereta cepat Jakarta-Surabaya yang akan ada.
Investasi pembangunan prasarana kereta cepat Jakarta-Surabaya, dia melanjutkan, bisa tertutup – selain dengan TOD – dengan penjualan tiket. “Tiket itu akan ada payback period yang bisa diatur,” katanya.
Jumlah penumpang kereta cepat Jakarta-Surabaya, paparnya, diperkirakan mencapai 630 penumpang dengan rincian 50 penumpang kelas eksekutif dan 580 penumpang kelas ekonomi. Kereta cepat tersebut, dia mengungkapkan, akan memiliki delapan kereta dalam satu rangkaian.
Adapun besaran tarif kereta cepat tersebut, paparnya, berada pada kisaran Rp500.000 hingga Rp900.000 per orang. Kemudian, dia melanjutkan, prasarana kereta cepat Jakarta-Surabaya tersebut nantinya berupa jalur layang atau elevated.
Terkait dengan waktu operasi kereta cepat Jakarta-Surabaya, dia mengatakan, pemerintah berharap dapat beroperasi pada 2030.
Sementara itu kemungkinan adanya sambungan prasarana antara jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Jakarta-Bandung, dia mengungkapkan, kemungkinan selalu ada.
“Bisa-bisa saja. Kita kan belum tahu siapa yang akan membangun,” katanya. Dalam presentasi yang bisnis liat, kereta cepat Jakarta-Surabaya tersebut nantinya akan memiliki kecepatan maksimal 300 km/jam.
Kemenhub Tawarkan Investor Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Kementerian Perhubungan tawarkan pembangunan prasarana kereta cepat Jakarta-Surabaya ke investor swasta karena pembangunan akan sulit jika menggunakan dana pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium