Bisnis.com, JAKARTA – Guna mendorong industri kemaritiman dalam negeri PT UBM Pameran Nigara Indonesia menggelar pameran Marintec Indonesia 2016 untuk menjadi arena marketplace bagi para pelaku bisnis maritim dalam negeri dan luar negeri.
Christopher Eve, Presiden Direktur PT UBM Pameran Niaga Indonesia mengatakan Indonesia sebagai negara dengan visi menjadi poros maritim dunia harus memiliki bekal pengelolaan maritim yang baik.
Hal itu dapat diwujudkan menurut Christopher Eve dengan melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kemaritiman.
“Marintec Indonesia memberikan standar baru dalam industri maritim Indonesia, dengan membuka pameran berkualitas dan memaksimalkan peluang bagi pelaku industri,” tutur Christopher.
Dia mengatakan pameran ini berpeluang menambah geliat industri perkapalan caranya dengan menstimulasi penambahan galangan kapal berbasis teknologi yang terbaru dan ramah lingkungan.
Pasalnya, selama ini banyak kapal yang masih beroperasi namun sudah tak layak berlayar karena kondisi fisik yang memburuk serta standar kapal tidak memenuhi kriteria aturan yang tengah berlaku.
“Kami ingin memodernisasi industri kapal dengan dan untuk itu galangan kapal di Indonesia harius ditingkatkan, owner membuat kapal di Indonesia dan bisa mengekspornya ke luar negeri,” ungkapnya.
Christopher Eve menegaskan sejumlah aspek utama yang harus diperhatikan dalam mengoperasikan kapal antara lain; standar keamanan, standar teknologi, standar kelayakkan fisik badan kapal, standar ruangan dalam kapal, dan standar sumber daya manusia.
Nantinya aka nada 128 peserta pameran dari 12 negara, yang mana 100 peserta diantaranya berasal dari Indonesia. Beberapa negara yang terlibat dalam pameran Marintec Indonesia 2016 itu adalah; Indonesia, Korea Selatan, dan China.
Presiden Direktur PT Pelayaran Salam Bahagia, Johnson W. Sutjipto mengatakan pameran ini akan sangat berguna bagi pebisnis galangan kapal untuk langsung bertemu dengan suppliernya.
Pameran ini juga mendorong program Kementerian Perhubungan yang ingin meningkatkan konektivitas melalui jalut laut.
“Saya kira exhibition ini tidak bisa dikatakan mayoritas ada yang memiliki cabang di Jakarta, tidak bisa disebut mayoritas asing karena local content-nya juga besar,” jelas Johnson.
Dia pun menambahkan bahwa pameran ini akan bermanfaat bagi perbaikan performa bisnis perkapalan yang sempat turun dalam beberapa tahun terakhir akibat sejumlah kebijakan pemerintah yang protektif dan dianggap kontraproduktif.
Misalnya revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Batubara yang melarang ekspor mineral raw material karena berimbas pada industri perkapalan.
Revisi aturan tersebut membuat banyak kapal menganggur, khususnya kapal tugboat dan tongkang, di sekitaran Samarinda (Kalimantan Timur) dan Pulau Batam (Kepulauan Riau).
“Ada [pelemahan] sekitar 30% dari total 16 ribu. Semua itu diparkir. Nah, yang paling stress kan ketika ini kapal parkir, sewa perairan kita bukan turun malah naik ini jadi 10 kali lipat,” ungkapnya.
Marintec Buka Peluang Kerjasama Industri Perkapalan Internasional
Guna mendorong industri kemaritiman dalam negeri PT UBM Pameran Nigara Indonesia menggelar pameran Marintec Indonesia 2016 untuk menjadi arena marketplace bagi para pelaku bisnis maritim dalam negeri dan luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gloria Fransisca Katharina Lawi
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu