Bisnis.com, JAKARTA—Para pengusaha otobus hingga kuartal ketiga tahun ini mengalami penurunan pendapatan sebesar 10% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengungkapkan, rata-rata para pelaku usaha otobus mengalami penurunan pendapatan sekitar 10% selama sembilan bulan hingga September 2016 akibat penurunan permintaan.
“Menurunnya demand membuat operator menurunkan operasional. Untuk operator yang kecil-kecil, kasihan,” kata Kurnia, Jakarta, Senin (14/11).
Dia mengatakan perusahaan otobus yang mengalami penurunan pendapatan tidak hanya dialami oleh pemilik bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Perusahaan-perusahaan otobus yang memiliki angkutan pariwisata juga mengalami penurunan pendapatan.
Saat ini, dia menuturkan, penurunan permintaan terhadap angkutan bus AKAP maupun pariwisata sampai kuartal ketiga 2016 karena kondisi ekonomi masyarakat yang masih belum membaik.
Dia mengatakan persaingan antar moda transportasi juga menjadi salah satu penyebab penurunan permintaan masyarakat akan angkutan bus dan membuat kinerja perusahaan-perusahaan otobus melandai selain kondisi ekonomi dalam negeri.
Hingga akhir tahun ini, dia memperkirakan pendapatan perusahaan otobus tidak akan mengalami perubahan signifikan meskipun hingga pertengahan November tahun ini mulai terjadi peningkatan jumlah penumpang.
“Sepertinya landai-landai saja [Pendapatan perusahaan otobus pada akhir tahun],” kata Kurnia.
Dia mengatakan belum mengetahui penyebab peningkatan jumlah penumpang bus AKAP hingga pertengahan bulan ini. Namun, dia mengungkapkan pertumbuhan jumlah penumpang bus pariwisata terjadi karena banyaknya kunjungan kerja pemerintah.
Selain itu, paparnya, peningkatan jumlah penumpang bus pariwisata juga terjadi karena mahasiswa dan pelajar melakukan perjalanan untuk berlibur.
Dia menjelaskan, pelaku usaha otobus baru akan merasakan peningkatan jumlah penumpang liburan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 pada Minggu kedua Desember 2016.
Direktur PT Gaya Utama Jaya, pemilik bus dengan nama PO Luragung Termuda, Widiana Ganjar Padmagani mengatakan pendapatan PO Luragung Termuda hingga September 2016 mengalami peningkatan sekitar 10%-15%.
Dia mengatakan peningkatan pendapatan usaha bus tersebut terjadi karena sampai saat ini perusahaan mampu membuat pelanggan percaya terhadap perusahaan.
Hingga saat ini, dia mengatakan bus perusahaan mampu melakukan perjalanan 19 kali pulang-pergi Kuningan-Jakarta. Dengan rencana peremajaan armada, dia mengatakan jumlah perjalanan bus perusahaan diperkirakan mencapai 23 kali perjalanan pulang-pergi pada tahun depan.
IPOMI: Kuartal III 2016, Pendapatan Otobus Turun 10%
Para pengusaha otobus hingga kuartal ketiga tahun ini mengalami penurunan pendapatan sebesar 10% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
52 menit yang lalu