Wirausaha Muda Mandiri Sumatra II Incar 1.000 Peserta

Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Mandiri Wilayah Regional Sumatra II menargetkan dapat menggaet 1.000 peserta program wirausaha muda mandiri atau WMM di Sumbagsel dan Sumatra Barat.

Asisten Vice President Bank Mandiri Regional Sumatra II, Irma Yani, mengatakan pihaknya telah gencar menyambangi kampus atau perguruan tinggi di wilayah itu untuk menggali potensi wirausaha muda.

“Kami ingin membuka wawasan mahasiswa melalui program WMM bahwa tujuan lulus kuliah tidak hanya bekerja. Kami menyediakan jalur untuk melatih wirausaha,” katanya kepada Bisnis, saat acara seminar dengan tema Mengembangkan wirausaha muda yang inovatif berbasis digital di Palembang, Selasa (29/11).

Dia menambahkan perusahaan sudah melakukan road show di sembilan universitas terkemuka di enam provinsi, meliputi Sumsel, Jambi, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung dan Sumatra Barat.

Mandiri Sumatra II sendiri menargetkan peserta asal wilayah tersebut bisa kembali menyabet juara dalam program WMM 2016.

“Wirausaha di wilayah kami sudah punya pengalaman menang di WMM, seperti 2014 lalu yang juara adalah usaha pempek kentang asal Palembang dan 2013 usaha bakso granat juga di Palembang,” katanya.

Menurutnya, sebagai wirausaha di tengah persaingan pasar, pelaku harus memiliki kreativitas dan inovasi.

“Makanya selain menargetkan jumlah peserta yang minimal sama dengan tahun lalu, kami juga berharap peserta yang ikut memang berkualitas,”katanya.

Sementara itu pengamat ekonomi dari Universitas Sriwijaya Markoni Badri mengatakan perlu adanya perubahan pola pikir (mindset) di dunia kampus terkait wirausaha.

“Secara gamblang, lebih dari 90% mahasiswa di Sumsel cenderung mencari kerja saat tamat kuliah dan tidak memilih wirausaha, makanya perlu didorong terus agar wirausaha di Sumsel ini tetap tumbuh,” katanya.

Untuk mendorong pertumbuhan jumlah wirausaha itu, kata Markoni, perlu adanya peran semua pihak mulai dari pemerintah, akademisi hingga industri termasuk perbankan.

Dia menilai wirausaha muda memang perlu difasilitasi agar memacu semangat mereka dalam mengelola usahanya.

“Supaya mereka terpacu perlu diberi contoh usaha yang sukses. Di dunia kampus sendiri kami sudah membentuk inkubator untuk mendorong kewirausahaan,” katanya.