Bisnis.com, JAKARTA - Proses pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) berakhir sudah. Soelaeman Soemawinata yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah REI Provinsi Banten akhirnya resmi terpilih memimpin REI untuk periode 2016-2019.
Soelaeman menang dengan perolehan 98 suara, mengungguli saingannya Hari Raharta Sedrajat yang mengantongi 91 suara dalam pemungutan suara yang digelar dalam Muasyawarah Nasional REI XV, Rabu (30/11/2016).
Hari Raharta Sudrajat selama ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP REI, mendampingi Eddy Hussy sebagai Ketua Umum yang kini resmi mengakhiri masa baktinya untuk periode 2013-2016.
Pria kelahiran Bogor, 13 Oktober 1962 ini maju dengan mengusung visi: menuju rei berwibawa, bermanfaat untuk anggota, serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara. Untuk mewujudkan visi tersebut, Soelaeman telah memetakan tujuh pilar yang akan menjadi program kerja REI selama masa kepemimpinannya.
Ketujuh pilar tersebut yakni pengembangan kapasitas anggota melalui pendidikan dan pelatihan, mewujudkan inovasi pembiyaan dengan lembaga finasial, mendorong terciptanya mekanisme bank tanah, dan mengavokasi pemerintah soal tantangan perpajakan.
Selanjutnya, mendorong dan mendukung program infrastruktur nasional, menjadi mitra pemerintah dalam penyusunan rencana tata ruang, serta memastikan penegakan hukum dan proses perizinan properti yang efisien.
Program-program yang diusung Soelaeman terbukti ampuh menarik hati anggota DPD REI agar memberikan suara untuknya. Soelaeman memang mengaku berkomitmen untuk menitikberatkan perhatiannya pada usaha membantu pengembang daerah untuk mengatasi masalah-masalah mereka.
Menurutnya, koordinasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah merupakan tantangan serius industri properti saat ini dan sekaligus kegelisahan utama pengembang di daerah. Banyak trobosan pemerintah pusat yang tidak berjalan di daerah sehingga butuh strategi pendekatan yang berbeda.
Dirinya mencoba mengatasi masalah itu selama tiga tahun ke depan melalui pendekatan yang lebih bersahabat ke anggota DPD REI, pemerintah daerah, pertanahan, PLN dan lembaga keuangan di daerah. Selain itu, dirinya pun berencana membenahi struktur organisasi di kepengurusan pusat agar lebih mengakomodasi kebutuhan daerah.
Selama ini, sering terjadi pengembang daerah yang datang ke pusat untuk mengurus berbagai hal harus terluntang-lantung karena tidak ada staf khusus di pusat yang dapat mendapingi mereka. Untuk itu, Soelaeman berencana menambah struktur baru staf tetap khusus di kepengurusan pusat bagi ketujuh pilar yang menjadi program kerja REI untuk menguatkan koordinasi ini.
Saat ini, REI telah cukup kuat memposisikan diri sebagai mitra strategis pemerintah yang sangat diperhitungkan dalam tiap pengambilan kebijakan. Tentunya, pengurus REI yang baru bertanggung jawab untuk mempertahankan kepercayaan yang tinggi dari para stakeholder terhadap integritas organisasi REI.
Ketua terpilih menjadi ujung tombak bagi suara pengembang sekaligus penanggung jawab terhadap masa depan industri properti tanah air. Efektivitas kinerja pengurus pusat akan menentukan seberapa cepat industri properti dalam negeri untuk pulih dan bersaing lebih luas di pasar intrenasional.
Pulihnya industri properti akan membuka harapan bagi pergerakan ekonomi nasional, sebab industri ini mencakup 174 industri turunannya. Oleh karena itu, tidak berlebihan bila mengatakan organisasi REI sangat penting perannya dan menjadi tumpuan harapan masyarakat.
Semoga Soelaeman Soemawinata sebagai Ketua REI yang baru dapat mempertanggung jawabkan amanat itu hingga akhir masa jabatan dan selogannya “Sahabat Semua, Maju Bersama” benar-benar menjadi semangat yang hidup. Selamat Pak!