Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Total Optimistis Produksi Blok Mahakam Terus Positif hingga Akhir Tahun

Total E&P Indonesie optimistis capaian produksi Blok Mahakam, Kalimantan Timur terus positif hingga akhir tahun 2016
Blok Mahakam./.Bisnis-Nadya Kurnia
Blok Mahakam./.Bisnis-Nadya Kurnia

Bisnis.com, JAKARTA--Total E&P Indonesie optimistis capaian produksi Blok Mahakam, Kalimantan Timur terus positif hingga akhir tahun 2016.

Head of Media Relation Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi mengatakan hingga saat ini produksi Blok Mahakam mencatatkan capaian positif. Mengacu pada program kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) 2016, target produksi Blok Mahakam 1,43 miliar kaki kubik per hari (billion cubic feet per day/bcfd) gas dan 56.000 barel per hari (bph) minyak serta kondensat.

Adapun, saat ini realisasi produksi menyentuh 1,67 bcfd as dan 64.000 bph minyak serta kondensat. Capaian tersebut, katanya, berasal dari kegiatan yang dilakukan di beberapa lapangan seperti Peciko 7B, Bekapai Fase 2 juga Sisi Nubi 2B. Menurutnya, dengan kontribusi lapangan tersebut bisa membantu mempertahankan capaian produksi hingga akhir tahun.

"Hari ini produksi 1,67 bcfd, melampaui target. Bisa [dipertahankan] sampai akhir tahun. Liquid (minyak dan kondensat), [produksinya] 64.000 bph. Semua stabil," ujarnya di Jakarta, Rabu (30/11).

Untuk kegiatan di 2017, ujar Kristanto, masih dalam pembahasan dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Seperti diketahui, pada masa peralihan operator Blok Mahakam, pada 2017, Total masih akan melakukan kegiatan untuk mempertahankan produksi.

"Pembahasannya belum selesai. [WP&B] lagi dibahas," katanya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan terkait peralihan operator di Blok Mahakam sudah tuntas.

Adapun, yang hingga saat ini masih menjadi pembahasan yakni terkait tanggung jawab biaya pemulihan lingkungan dan penghentian secara permanen fasilitas serta sarana produksi pascaoperasi (abandonment and site restoration/ASR).

Terkait tanggung jawab tersebut, ujar Arcandra, pihaknya masih melakukan pembahasan secara intensif karena pada kontrak kerja sama tak menyebut siapa yang harus menanggung tugas tersebut. Adapun, Blok Mahakam ditandatangani pada 1967 dan berakhir kontraknya pada 2017.

Pada blok tersebut, Total menguasai 65% saham partisipasi dan menjadi operator, sedangkan Inpex 35%. Setelah 2017, PT Pertamina (Persero) menjadi operator baru di Blok Mahakam. Guna menjaga produksi, pada 2017, Pertamina berencana mendanai pengeboran 19 sumur yang akan dikerjakan Total yang masih berstatus sebagai operator.

"Nanti ya [keputusannya], [penanggung dana] ASR-nya masih dibicarakan," katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper