Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bencana Mengancam, NTB Perlu Serius Tangani Lahan Kritis

Lahan kritis di Nusa Tenggara Barat menjadi masalah yang serius karena berpotensi mengakibatkan bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.
Hutan Tropis. /Bisnis.com
Hutan Tropis. /Bisnis.com

Bisnis.com, MATARAM - Lahan kritis di Nusa Tenggara Barat menjadi masalah yang serius karena berpotensi mengakibatkan bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.

Di Provinsi NTB terdapat lahan kritis seluas 578.645,97 hektar atau sekitar 28,7 % dari daratan NTB. Angka tersebut terbagi atas kondisi sangat kritis seluas 23.218,61 hektar, kritis 154.358,31 hektar dan agak kritis seluas 401.069,05 hektar.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Amin dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya hutan dan air yang baik akan berdampak baik terhadap perekonomian dan kehidupan sosian kemasyarakatan.

"Sangat diperlukan pengelolaan sumber daya hutan dan air secara optimal dan berkelanjutan," ujar Amin di Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, pada saat acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2016, Kamis (1/12/2016).

Adapun yang menjadi prioritas penanganan adalah pada kelompok kritis dan agak kritis karena pada kelompok Sangat Kritis didominasi oleh wilayah yang secara alami merupakan wilayah kritis dan terletak di cagar alam dan zona inti Taman Nasional.

Selain untuk penanganan lahan kritis, kegiatan ini menjadi upaya untuk menjadikan menanam pohon sebagai bagian dari budaya masyarakat. Pemerintah tidak mungkin berbuat sendiri tanpa dukungan masyarakat dan para pihak.

Acara ini merupakan kelanjutan dari kegiatan penanaman oleh masyarakat adat Sembalun yang didukung oleh bibit dari persemaian permanen dan bakti sosial sebanyak 45.840 batang untuk lahan seluas 100 hektare.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper