Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CORE: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV/2016 Masih Bisa Sentuh 5%

Core yakin pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2016 masih dapat menyentuh kisaran 5% atau sama dengan kuartal sebelumnya di level 5,02%, meskipun konsumsi masyarakat melemah.
Ilustasi kegiatan konstruksi di Jakarta Timur. Aktivitas konstruksi dan properti termasuk lokomotif penggerak perekonomian./Reuters-Garry Lotulung
Ilustasi kegiatan konstruksi di Jakarta Timur. Aktivitas konstruksi dan properti termasuk lokomotif penggerak perekonomian./Reuters-Garry Lotulung

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal meyakini pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2016 masih dapat menyentuh kisaran 5% atau sama dengan kuartal sebelumnya di level 5,02%, meskipun konsumsi masyarakat melemah.

Namun, kepercayaan konsumen terhadap kondisi perekonomian tetap mempengaruhi daya beli masyarakat terutama di level menengah ke atas.

"Ini dipengaruhi oleh kondisi kepercayaan ekonomi ke depan. Dia tidak akan keluarkan belanjanya kalau tak merasa yakin," ujarnya, dalam diskusi CORE: Refleksi Ekonomi 2016 di Jakarta Selasa (20/12/2016).

Sementara itu, di sisi lain, masyarakat masih harus dihadapi dengan penyesuaian tarif listrik 900VA. Di saat yang hampir bersamaan, pemerintah tahun depan merencanakan melakukan pendistribusian bantuan pangan melalui rekening elektronik berupa kartu. Dia meragukan pembagian kartu elektronik bantuan pangan itu akan tersebar merata hingga ke pelosok.

"Jadi, sisi daya beli masyarakat tahun depan dari sisi gap disparitas tak banyak berubah. Total agregat masih sediit lebih baik dari tahun ini tapi marjinal untuk level menengah ke atas," katanya.

Secara keseluruhan tahun, CORE menyatakan pertumbuhan ekonomi masih bisa menyentuh 5,0% atau sedikit lebih baik dibandingkan dengan 4,79%. Konsumsi swasta masih menjadi pendorong utama pertumbuhan. 

Namun, masih lemahnya daya beli masyarakat terutama menengah ke bawah dan tingginya suku bunga kredit konsumsi membuat pertumbuhan konsumsi relatif stagnan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper