Bisnis.com, BOGOR--Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Joko Widodo yang menghasilkan sejumlah kesepakatan di berbagai bidang, yakni kemaritiman, pertahanan, energi, transportasi dan ketenagalistrikan.
"Kami sepakat untuk memperdalam kerjsama di berbagai bidang, meningkatkan kemitraan strategis di antara kedua negara yang saling berbagi nilai-nilai dasar dan kepentingan strategis," kata PM Abe dalam pernyataan pers usai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (15/1/2017).
Dia mengatakan, sebagai sesama negara maritim, Jepang menilai kerja sama kedua negara di bidang kemaritiman adalah prioritas paling utama.
Jepang, lanjutnya, akan secara aktif mendorong kerja sama di bidang keamanan laut dan pengembangan pulau-pulau terpencil di Indonesia melalui forum maritim Indonesia-jepang yang dibentuk pada Desember lalu.
Kedua, terkait pembangunan Pelahuan Patimban, PM Abe menyebutkan telah mengingatkan arah kebijakan untuk pelabuhan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan patungan Jepang-Indonesia.
Berikutnya, Jepang akan berkerja sama di bidang perkeretaapian, pembangkit listrik dan lain-lain melalui pembangunan infrastruktur berkualitas tinggi yang merupakan keunggulan Jepang.
"Selain itu, [kami] juga berkontribusi bagi pembangunan daerah di Indonesia. Jepang memutuskan akan menciptakan kesempatan bisnis dengan nilai 74 miliar Yen untuk bidang irigasi dan konservasi pantai," tuturnya.
Dia menuturkan telah bertukar pendapat dengan Presiden Jokowi mengenai perkembangan situasi kawasan.
Hasilnya, kata PM Abe, Jepang akan memberikan dukungan yang sebesar-besarnyanya bagi ASEAN yang akan memasuki usia 50 tahun. "Untuk itu diperlukan kepemimpinan Indonesia, saya bertekad untuk mendukung Presiden Jokowi."
Selain itu, PM Abe menyatakan sepakat memperdalam kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan dengan memanfaatkan kerangka pembahasan di bidang keamanan dan pertahanan seperti dalam pertemuan tingkat menteri 2 plus.
Di tengah penyebaran paham terorisme di Asia, lanjutnya, maka Jepang selamat akan bekerja sama dengan Indonesia yang merupakan negara besar dengan mayoritas penduduk muslim moderat, agar generasi muda bisa mempunyai harapan.
Tak lupa, Presiden Jokowi dan PM Abe juga membahas isu Laut China Selatan dan Korea Utara. PM Abe menyatakan isu Laut China Selatan telah menjadi perhatian bagi masyarakat internasional yang akan secara langsung berdampak pada perdamaian dan stabilitas kawasan.
Dia kembali menegaskan pentingnya prinsip penegakan hukum dan penyelesaian sengketa secara damai sekaligus juga memastikan untuk bekerja sama dalam rangkaian pertemuan terkait ASEAN serta pertemuan-pertemuan lain yang akan diselenggarakan pada tahun ini.
Terkait isu Korea Utara yang berkaitan dengan pengembangan nuklir dan rudal yang telah menjadi ancaman, PM Abe menyebutkan juga bertukar pendapat dengan Presiden Jokowi tentang implementasi secara tegas instruksi Dewan Keamanan PBB.
"Selain itu, kami memastikan kedua negara akan bekerja sama agar isu penculikan 6 warga negara Jepang oleh Korea Utara merupakan tantangan bagi pemerintahan ini agar dapat segera dituntaskan."
