Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Tekanan Global Meningkat, Perhatian Terhadap Inflasi Harus Lebih Tinggi

Bank Indonesia menekankan perlunya kewaspadaan terhadap inflasi tahun ini yang akan melaju tinggi. Pasokan dan distribusi bahan pangan mesti memadai untuk meredam kenaikan inflasi pada harga barang/jasa yang diatur pemerintah (administered prices).
Agus Martowardojo/Antara
Agus Martowardojo/Antara

Bisnis.com, Jakarta--Bank Indonesia menekankan perlunya kewaspadaan terhadap inflasi tahun ini yang akan melaju tinggi. Pasokan dan distribusi bahan pangan mesti memadai untuk meredam kenaikan inflasi pada harga barang/jasa yang diatur pemerintah (administered prices).

Gubernur BI Agus D.W Martowardojo mengatakan dalam dua tahun terakhir inflasi berhasil dijaga dalam level rendah sehingga gejolak global tidak membuat syok ekonomi dalam negeri. Tahun ini, sumber inflasi berasal dari kenaikan tarif listrik 900VA, penyesuaian biaya pengurusan surat kendaraan bermotor, dan penyesuaian harga bahan bakar mnyak satu harga di seluruh Indonesia.

"Kita melihat bahwa di 2017, itu perhatian untuk inflasi harus betul-betul tinggi. Kami menyambut baik bahwa pemerintah menyatakan hal yang sama," katanya, di Jakarta, Jumat (20/1/2017).

Koordinasi otoritas moneter, pemerintah, dan pemerintah daerah diperlukan untuk menurunkan tegangan inflasi dari sumber lain terutama harga pangan bergejolak. Dia menuturkan pada 2016, inflasi harga pangan mencapai 5,9%, sedangkan adminitered prices hanya 0,2%. Dengan administered prices yang tertekan, mengendalikan harga pangan menjadi langkah untuk menjaga inflasi tidak melaju tinggi.

Menuturnya, koordinasi harus dilakukan terutama dalam hal pasokan yang apabila tidak mencukupi kebutuhan masyarakat akan membuat harga terkerek naik, sementara operasi pasar yang kerap dilakukan tak efektif. Selanjutnya, distribusi dipastikan tak boleh terhambat yang pada akhirnya akan membuat harga tinggi pada daerah yang kekurangan suplai.

Selain itu, Agus menambahkan perlunya penanganan serius pada kondisi musiman yang menyebabkan kegagalan panen seperti serangan virus, hama, dan cuaca. Impor menjadi langkah untuk mencegah kebaikan harga pangan akibat kekurangan pasokan.

"Kalau inflasi tidak terjaga, membuat kondisi yang akan sulit. Kita dua tahun bisa jaga stabilitas ekonomi. Pads 2016, kenaikan Fed Fund Rate kondisinya jauh lebih stabil dari 2013 yang ketika ada periode tapering. Itu karena inflasinya terjaga dan indikator ekonomi terjaga," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper