Bisnis.com, JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2017 tumbuh 5,1% atau naik dibandingkan dengan 2016 yang sebesar 5,0%.
Presiden ADB Takehito Nakao menyebutkan peningkatan pertumbuhan ekonomu itu seiring dengan terus membaiknya investasi swasta dan masih kuatnya tingkat konsumsi di Indonesia.
ADB memuji Pemerintah Indonesia karena telah menempuh kebijakan ekonomi di tengah ketidakpastian keuangan global.
"Saya terkesan dengan komitmen kuat pemerintah terhadap reformasi kebijakan yang membuat bertambahnya kepercayaan pasar dan lebih banyak rakyat Indonesia memperoleh dari manfaat dari peningkatan ekonomi," kata Nakao dalam konferensi pers bersama Menkeu Sri Mulyani Indrawati di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Namun dari sisi inflasi, ADB memperkirakan ada kenaikan indikator menjadi 4,0% pada 2017 dibandingkan dengan 3,5% pada 2016.
--------------------------------------------------------
BACA
- Berikut Fokus Kemitraan Indonesia-ADB hingga 2019
- Ekonom ADB Dorong Pemerintah Indonesia Kembangkan Sejumlah Sektor Ini
- ADB: Pertumbuhan Ekonomi Asia Bertumpu pada China & India
- ------------------------------------------------------
Sejak September 2015, Indonesia telah meluncurkan 14 paket kebijakan yang terdiri atas serangkaian reformasi kebijakan di berbagai bidang yang ditujukan untuk meningkatkan investasi, memperkuat daya saing dan mendiversifikasi perekonomian.
ADB mencatat hasil nyata yang diperoleh dari paket reformasi itu, termasuk perbaikan posisi Indonesia dalam pemeringkatan kemudahan berusaha.
Sampai akhir 2016, lebih dari 500 perusahaan telah memanfaatkan direvisinya daftar negatif investasi, dengan investasi yang direncanakan hingga US$12,9 miliar.
Menurut ADB, peraturan terkait penetapan upah minimum juga telah mempermudah dunia usaha memperkirakan biaya usahanya.