Bisnis.com, JAKARTA -- Insiden MV Caledonian Sky, kapal pesiar berbendera Bahama, yang kandas di kawasan konservasi perairan Raja Ampat memantik reaksi pemerintah.
Pasalnya, terumbu karang seluas 1.600 m2 rusak di tempat berkumpulnya 75% biota dunia menurut the Nature Conservation itu.
Berikut ini kronologi kandasnya kapal MV Caledonian Sky menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan:
1. Pada 3 Maret 2017 pukul 23.00 WIT kapal pesiar MV Caledonian Sky yang berbendera Bahama dan dinakhodai oleh Kapten Keith Michael Taylor yang membawa 79 orang kru kapal dan 102 orang wisatawan dari berbagai negara, tiba di perairan Desa Yenwaupnor, Distrik (Kecamatan) Meosmansar, merupakan kawasan konservasi perairan daerah (KKPD) Selat Dampier.
2. Kelengkapan dokumen kapal telah diperiksa dan diberikan izin masuk melalui surat persetujuan berlayar dari Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Jayapura Nomor CC.2/KM.17/02/III/2017 tanggal 1 Maret 2017 menuju Raja Ampat.
3. Pada 4 Maret 2017, pukul 12.41 WIT Kapal Pesiar MV Caledonian Sky dengan bobot 4.200 gros ton berlayar menuju Bitung dengan kecepatan 9,5 knot kemudian kandas dan menabrak terumbu karang pada kedalaman 5 meter di perairan pulau Kri (Kampung Yenbuba), Kecamatan Meosmanswar, Selat Dampier pada titik koordinat (00o 30,992’ LS dan 130o 40,283’ BT) di dalam zona pemanfaatan terbatas Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kepulauan Raja Ampat yang ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan No 36/KEPMEN-KP/2014 tentang Penetapan Taman Wisata Perairan Kepulauan Raja Ampat.
4. Menurut pernyataan kapten kapal MV Caledonian Sky, kandasnya kapal Pesiar MV Caledonian Sky disebabkan kapten kapal hanya memonitor GPS dan radar tanpa memperhitungkan pasang-surut air laut dan kondisi alam perairan di sekitarnya.
5. Kapal MV Caledonian Sky telah ditarik oleh tim SAR dan anggota pos AL keluar dari lokasi kandas.