Bisnis.com, JAKARTA - Menteri ESDM, Ignasius Jonan, menyindir PT PLN. Pasalnya, satu-satunya BUMN di sektor ketenagalistikan itu masih belum juga mengesahkan Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026.
"Prinsipnya sebenarnya Desember 2016 sudah selesai, Januari juga sudah. PLN ini yang agak lama parafnya, nungguin bisikan temannya," kata Jonan, di Jakarta, Senin (10/4/2017).
Pengesahan RUPTL pada Maret ini, dinilai Jonan terlalu lama. Karena hal itu, tahun depan dia ingin RUPTL selesai pada akhir Januari, agar bisnis PLN cepat selesai prosesnya dan mitra-mitra PLN tidak terhambat kinerjanya.
Jonan juga mengharapkan perubahan dari RUPTL tidaklah berubah secara signifikan. Informasi dari Kementerian ESDM, PT PLN juga diimbau untuk membuat rencana zonasi pasokan gas untuk pembangkit baru.
Sejalan dengan pemerintah, target pembangunan infrastruktur listrik PT PLN (Persero) dalam RUPTL ini akan mengedepankan EBT.
PT PLN juga akan mengembangkan PLTU Mulut Tambang dengan target total kapasitas adalah sebesar 7.300 MW dan 1.600 MW PLTU Mulut Tambang akan dibangun di Kalimantan. Sisanya akan dibangun di Sumatera.
Baca Juga
Pembangunan pembangkit PT PLN juga hingga tahun 2025 ditargetkan sebesar 77 GW, transmisi sebesar 67.422 km dan gardu induk dengan target 164.170MVA.