Bisnis.com, SEMARANG—Harga pangan di Jawa Tengah dua minggu jelang perayaan Idu Fitri masih stabil, kendati demikian tingkat inflasi Juni di provinsi tersebut diperkirakan akan berada di kisaran 0,7% hingga 1% karena terdampak Lebaran.
Plt. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra yang juga menjabat Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID mengatakan harga kebutuhan pokok tidak akan mengalami lonjakan signifikan menjelang Lebaran tahun ini.
Hal itu berdasarkan ketersedian pasokan maupun harga kebutuhan pokok di sejumlah titik di Semarang termasuk di Pasar Johar Relokasi yang masih stabil saat dilakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk meninjau harga yang dilakukan TPID, Senin (12/6).
“Melihat pasokan dan hasil sidak semua harga stabil, insa Allah tidak akan ada lonjakan harga yang terlalu tinggi jelang Lebaran,” ujarnya di sela-sela sidak di Pasar Johar Relokasi.
Adapun untuk prediksi inflasi Juni tersebut, dia menilai tidak akan jauh dari Mei yang mencapai 0,58%. Di sisi lain inflasi menurutnya cenderung dipengaruhi administered price seperti kenaikan tarif dasar listrik maupun ongkos angkutan luar kota maupun transportasi udara.
Sebelumnya, Perum Bulog Divisi Regional Jateng merilis ketersediaan beras mencapai 257.000 ton dan aman hingga tujuh bulan ke depan. Ketersedian gula pasir mencapai 16.000 ton, bawang merah 60 ton, bawang putih sudah didatangkan hingga 20 ton, serta daging beku impor hingga 4 ton.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan harga komoditas pangan sejauh ini masih terkendali dan stabil. Hal tersebut tak terlepas dari pasokan Bulog yang baik.
Selain itu, adanya pengawasan yang rutin dari Satgas Mafia Pangan ikut berpengaruh terhadap harga di lapangan. Dia menyebut, tidak ada lonjakan harga yang terlalu signifikan di Jateng, hal itu terlihat dari relative stabilnya harga di kota besar yang menjadi acuan perhitungan inflasi seperti Semarang dan Solo.
“Mudah-mudahan tidak ada gangguan sampai Lebaran. Insa Allah dari stok semua aman dan Satgas Mafia Pangan terus pantau menjamin stabilitas ini,” ujarnya
Sementara itu, Ketua Satgas Mafia Pangan Jateng Kombes Pol Lukas Akbar mengatakan jika masyarakat melihat adanya indikasi penimbunan bahan pangan untuk segera melapor aparat berwajib.
Indikasi penimbunan terjadi jika adanya penyimpanan bahan pangan sebanyak tiga kali stok selama tiga bulan dalam situasi normal.
“Kemudian sedang ada kelangkaan dan kenaikan harga signifikan juga ada gangguan pasokan, itu jelas penimbunan. Masyarakat lapor saja hukumannya maksimal 7 tahun penjara dan denda Rp100 miliar,” jelasnya.
Hasil sidak tersebut menunjukan harga gula merah kualitas super mencapai Rp14.000 per kg. Harga kentangdi kisaran Rp13.000 per kg dengan kualitas utama, harga bawang putih kating Rp65.000 per kg, untuk bawang putih biasa atau sincung Rp25.000 per kg, sedangkan bawang merah Rp23.000 per kg.
Sementara itu, cabai merah keriting Rp10.000 per kg, cabai rawit hijau Rp20.000 per kg, dan cabai setan Rp24.000 per kg. Sedangkan harga ayam potong Rp29.000 per kg dan daging sapi Rp95.000 per kg.