Bisnis.com, JAKARTA - DPP Organda meminta bus-bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini mendapatkan pengamanan lebih dari kepolisian.
Ketua Umum DPP Organda Adrianto Djokosoetono berharap kepolisian meningkatkan pengamanan di sepanjang jalur mudik agar bus-bus AKAP tidak dilempar batu.
“Juga pengamanan dari kepolisian di sepanjang jalur mudik bukan hanya premanisme bensin, tapi juga pelemparan batu ke bus yang kerap terjadi sebagai modus kriminal,” ujarnya di Jakarta Rabu (14/6/2017).
Dia menambahkan kepolisian juga perlu melakukan menindak pelempar bus AKAP dengan batu hingga tuntas. Selama ini, paparnya ketegasan penindakan sering kali tidak tuntas meskipun terdapat peningkatan pengamanan.
Tanpa menyebutkan dengan pasti, dia mengungkapkan penyelesaian penindakan terhadap pelempar bus AKAP dengan batu beragam. “Tapi yang utama adalah daerah yang sering kali terjadi pelemparan itu sudah terdata,” katanya.
Dia mengatakan pelemparan bus AKAP dengan batu perlu mendapatkan perhatian khusus demi keselamatan pengguna jalan bersama.
Selain pelemparan, dia menuturkan, peralatan dan petugas penguji kendaraan ditambah agar masyarakat dapat lebih yakin bahwa bus AKAP yang digunakan sebagai angkutan Lebaran sudah layak sesuai aturan yang berlaku.
Dia melanjutka, pihaknya juga berharap pemerintah memberikan tempat khusus bagi bus – bus antarkota antarprovinsi di tempat istirahat atau rest area.
Bus AKAP, paparnya, perlu mendapatkan tempat khusus mengingat selama ini tempat istirahat dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan pribadi.
Dia menuturkan berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM), pengemudi bus AKAP perlu istirahat maksimal setelah melakukan perjalanan selama 5 jam.
Selama ini, dia menuturkan, para pengemudi bus AKAP kerap langsung melakukan pergantian mengemudi. Padahal, paparnya, hal tersebut tidak cukup bagi untuk istirahat bagi pengemudi bus. Oleh karena itu, paparnya para pengemudi bus AKAP perlu beristirahat selain mengganti sopir.
Terkait dengan permintaan Organda mengenai tempat khusus bagi bus AKAP di rest area, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto mengatakan tempat istirahat untuk semua kendaraan.
Ketika tempat istirahat penuh, dia menuturkan, pihaknya akan mengkomunikasikan kemungkinan adanya kebijakan bus AKAP parkir di luar.