Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Naik H-2 Lebaran, Harga Daging Diprediksi Kembali Normal Pekan Depan

Harga daging sapi diprediksi kembali normal pada tiga hari pasca Lebaran 2017
Pedagang daging sapi./.Bisnis-Rachman
Pedagang daging sapi./.Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Harga daging sapi diprediksi kembali normal pada tiga hari setelah Lebaran 2017.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengungkapkan pihaknya tengah melakukan pendataan terkait pasokan dan kenaikan harga daging sapi pada Lebaran tahun ini. Pihaknya tengah memperkirakan ketersediaan stok untuk beberapa waktu ke depan.

“Harusnya H+3 Lebaran konsumsi daging sapi sudah mulai menurun,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (26/6/17).

Dia menyebut biasanya akan terjadi penurunan secara bertahap hingga 7 hari setelah Lebaran. Setelah itu, harga akan kembali normal.

Berdasarkan pantauannya di lapangan, Abdullah menyebut kenaikan harga daging sapi terjadi sebelum Lebaran. Kisaran kenaikan menurutnya sebesar 20%.

“Daging sebelum lebaran Rp116.000 per kilogram sedangkan sekarang Rp125.000 per kilogram. Kenaikannya bertahap,” imbuhnya.

Sebelumnya, para distributor daging mengklaim telah menyalurkan 15.000 ton daging ke pasar tradisional untuk menjaga ketersediaan pasokan hingga melewati masa Lebaran.

Sekertaris Jenderal Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) Afan Anugroho mengungkapkan pihaknya telah menyalurkan pasokan kepada anggota asosiasi. Stok yang digelontorkan adalah daging kerbau dan daging sapi beku.

“Kurang lebih persiapan untuk puasa dan Lebaran dari ADDI adalah 15.000 ton. Sebanyak 70% adalah daging kerbau sisanya daging beku,” jelasnya.

Jumlah itu, sambungnya, diyakini dapat memenuhi kebutuhan hingga Lebaran usai. Adapun stok daging kerbau yang dipasarkan ke pasar tradisional didapatkan dari Perum Bulog.

Terkait nota kesepahaman antara asosiasi pedagang pasar dan ADDI, Afan menjelaskan pihaknya memang telah melakukan distribusi langsung ke pasar sebelum adanya kesepakatan tersebut. Kedepan, dia menyatakan akan melakukan pendataan terlebih dahulu pihak yang selama ini telah mendapatkan pasokan dari ADDI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper