Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Ikan di Laut Natuna Utara Masih Kuning

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan stok ikan di Laut Natuna Utara masih kuning, belum sebaik wilayah laut Indonesia lainnya.
Sejumlah kapal asing yang tertangkap pihak berwenang siap untuk ditenggelamkan di perairan Natuna, Kepulauan Riau./Antara
Sejumlah kapal asing yang tertangkap pihak berwenang siap untuk ditenggelamkan di perairan Natuna, Kepulauan Riau./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan stok ikan di Laut Natuna Utara masih ‘kuning’, belum sebaik wilayah laut Indonesia lainnya.

"Natuna kalau dilihat dari stok ikan masih kuning ya, belum sebaik wilayah Indonesia lainnya karena masih banyak pencurian," kata Susi saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Susi menyebutkan upaya menjaga Laut Natuna Utara dari pencurian ikan masih terus dilakukan pemerintah.

"Pencuri yang datang dari kapal Vietnam atau kapal China, policy kita pasti akan seperti di laut-laut lainnya," kata Susi.

Sementara mengenai penamaan Laut Natuna Utara yang diprotes pihak asing, Susi mengatakan laut itu milik Indonesia sehingga Indonesia berhak memberikan nama. "Lha itu kan milik kita, Laut Natura Utara, bukan Laut China Selatan."

Menanggapi informasi dari Badan Intelijen Negara (BIN) bahwa posisi dirinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan sedang digoyang banyak pihak, Susi mengatakan BIN pasti tahu. "Pak Budi Gunawan kan intelijen, pasti tahu apa yang terjadi."

Susi mengatakan selama ini dirinya berupaya membuat kebijakan yang baik untuk Indonesia. "Saya bikin policy baik, apa yang saya lakukan mungkin mengganggu orang yang selama ini mendapatkan keuntungan besar dengan cara-cara yang tidak benar, pasti banyak yang tidak suka."

Dia menyatakan berusaha meluruskan apa yang selama ini menyimpang. "Saya coba membetulkan untuk kepentingan Indonesia, pasti yang tidak suka banyak. Saya bekerja untuk Pak Presiden dan Indonesia."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper