Bisnis.com, JAKARTA - Sriwijaya Air dan Lion Air berencana membuka rute penerbangan baru dari dan ke kota-kota di Provinsi Hainan, China, pada kuartal III/2017 guna mendukung program pemerintah dalam menarik kunjungan turis asing.
Presiden Direktur Sriwijaya Air Grup Chandra Lie mengatakan pembukaan rute Jakarta-Haikou, Provinsi Hainan merupakan salah satu dari rencana pengembangan bisnis Sriwijaya Air Grup di China.
“Kami akan tambah lima penerbangan reguler Indonesia-China lagi hingga akhir tahun ini. Salah satunya itu, Jakarta-Haikou (Hainan). Kami akan mulai beroperasi pada 30 Juli 2017 dengan frekuensi dua kali per pekan,” katanya pada Selasa (25/7/2017).
Untuk memastikan tingkat keterisian kursi penumpang optimal, lanjut Chandra, Sriwajaya menggandeng agen perjalanan asal Hainan. Adapun, penerbangan ke Hainan akan dilayani dengan pesawat Boeing 737-800 NG berkapasitas 188 orang.
Dia menambahkan dibukanya rute penerbangan baru tersebut juga dalam rangka mewujudkan program pemerintah dalam menarik kunjungan turis asing sebanyak 15 juta orang pada tahun ini.
“Sriwijaya Air telah melayani wisatawan China untuk pergi ke Indonesia, terutama Denpasar. Tahun lalu tercatat 500.000 turis China datang ke Denpasar. Ke depan, kami dorong terus untuk angkut wisatawan China lebih banyak lagi,” tuturnya.
Apabila tidak ada aral melintang, Chandra memperkirakan jumlah turis China yang diangkut Sriwijaya Air pada tahun ini menembus 800.000 orang, tumbuh 60% dari realisasi tahun lalu 500.000 turis.
Dengan tambahan rute Jakarta-Haikou, jumlah rute penerbangan berjadwal Sriwijaya Air dari dan ke China menjadi sembilan rute, yakni dari dan ke Hangzhou, Guangzhou, Wuhan, Changsha, Fuzhou, Quangzhou, Hefei, dan Nanjing.
Sementara itu, Managing Director Lion Air Group Daniel Putut menuturkan rencana membuka rute penerbangan ke Hainan merupakan bagian dari dukungan Lion Air menarik kunjungan turis asing berkunjung ke Indonesia.
“Ini juga milestone dari pengembangan bisnis kami di China daratan. Kami juga sangat dekat dengan beberapa agensi di China, sehingga dapat diberikan kesempatan untuk membuka penerbangan ke sana,” ujarnya.
Daniel menilai Hainan merupakan salah satu tujuan yang cukup menarik. Selain didukung pemerintah daerah setempat, Hainan juga merupakan salah satu daerah wisata, sehingga pasar yang bisa ditangkap Lion Air, tidak hanya turis China.
“Hainan ini sebuah pulau, di situ juga ada objek wisata. Artinya, bukan cuma turis China yang bisa ditangkap, turis Indonesia yang ingin ke sana juga bisa kami layani. Jadi dua arah,” tuturnya.
Dia menargetkan penerbangan menuju Hainan dapat terealisasi pada 1 Agustus 2017. Untuk tahap awal, Lion Air akan melayani penerbangan dari dan ke Hainan, melalui penerbangan tidak berjadwal atau charter.
Daniel juga optimistis permintaan untuk penerbangan dari dan ke Hainan akan tinggi. Selain menyangkut pariwisata, Hainan juga bisa menjadi akses bagi penumpang Indonesia yang ingin berkunjung ke kota lainnya, seperti Hanoi, ibu kota Vietnam.
Untuk diketahui, Lion Air telah melayani penerbangan berjadwal dari dan ke kota-kota di China dengan frekuensi terbang sebanyak 15 penerbangan per hari dengan potensi jumlah penumpang yang diangkut mencapai 3.000 orang per hari.